PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Polemik transportasi online yang juga sudah mengarah pada kerusuhan di Pekanbaru sangat disayangkan oleh anggota DPRD Riau. Dewan menilai salah satu sumber kerusahan tersebut akibat adanya spanduk imbauan larangan beroperasinya tranportasi online di Pekanbaru.

Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Kota Pekanbaru Dr Taufik Arrakhman mengatakan, dalam tataran negara kesatuan Republik Indonesia. Dapat dilihat angkutan transportasi online ini sudah menyebar di beberapa wilayah di Indonesia dan menjadi kebutuhan masyarakat.

"Salah satunya yakni karena transportasi online ada kepastian harga, kenyamanan dan keamanan yang lupa dibina oleh pemerintah kota untuk taksi argo yang ada di Pekanbaru. Bisa kita lihat lah beberapa taksi yang ada di Pekanbaru ada yang kaca filmnya 100 persen, AC tidak dingin sehingga konsumen tidak nyaman,” katanya.

Terkait hal tersebut, menurutnya Pemerintah Kota Pekanbaru harus segera membina taksi argo yang ada di Pekanbaru agar bisa meningkatkan pelayanan dan kembali diminati masyarakat. Karena sebenarnya taksi argo ini menurut Taufik masih dibutuhkan oleh masyarakat. “Kita sebenarnya tetap ingin taksi argo ini tetap bertahan di Pekanbaru, karena masyarakat masih perluh,” sebutnya.

Terkait polemik tersebut, Taufik juga mengajak untuk melihat ke daerah lain di mana transportasi online sudah lebih dulu berkembang. Di mana ada kebutuhan masyarakat disana dengan kemudahan akses dan jangkauan yang diberikan oleh transportasi online.

“Hal ini juga harus dilihat oleh pemerintah kota, bahwa ada kebutuhan mendasar masyarakat disana. Tentu dengan tidak menghilangkan taksi argo, jadi bisa dengan pembinaan taksi argo dan angkutan online ini dicarikan solusinya agar bisa beroperasi. Karena di daerah lain bisa beroperasi dengan baik, kenapa didaerah kita tidak,” ujarnya.(sol)