Terminal BRPS Sepi Aktivitas

Pekanbaru | Jumat, 23 Agustus 2013 - 09:51 WIB

Laporan Joko Susilo, Pekanbaru    jokosusilo@riaupos.co

Ibarat pepatah, hidup segan mati tak mau. Itulah keadaan dan kondisi Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) yang berada di Jalan Air Hitam Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Terminal yang sejak tahun 2009 lalu dibangun tersebut masih sepi, pengusaha angkutan umum pun tak berminat membuka PO di terminal tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas (Wasdal), Aripin SH tak membantah mengapa terminal BRPS tidak diminti oleh para pengusaha angkutan umum.

Menurut dia, sepinya terminal karena pengusaha masih merasa sungkan berada di terminal. Idealnya menurut Aripin, seluruh aktivitas transportasi angkutan umum tersebut sudah seharusnya berada di terminal.

‘’Tetapi buktinya banyak beraktivitas di luar terminal, seperti menaikkan penumpang dan menurunkan penumpang. PO pengusaha juga banyak berada di luar, harusnya kan di dalam terminal. Kita terus mengimbau mereka agar bisa masuk ke terminal. Sedangkan untuk menindak tegas lagi tak bisa karena itu menjadi tanggungjawab aparat terkait lain,’’ ujar Aripin kepada Riau Pos, Kamis (22/8) di kantornya.  

Ditambahkan dia, problem lain yang mempengaruhi BRPS kurang produktif karena jumlah bus besar sudah mulai berkurang. Misalnya trayek arah ke Sumatera Barat (Sumbar) dulu masih sangat ramai, tetapi sekarang sudah berkurang, itu karena penumpang lebih memilih angkutan travel yang lebih cepat.

‘’Bus besar mulai berkurang juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Tetapi yang terpenting seluruh PO angkutan umum itu berakivitas di dalam terminal, maka kita yakin terminal bakal hidup,’’ tuturnya.

Sebelumnya Kepala Dishubkominfo Pekanbaru Dedi Gusriadi mengatakan, target retribusi terminal setahunnya Rp390 juta dan tak terealisasi, karena pengaruh tak produktifnya BRPS.

‘’Target retribusi tahun ini (2013) masih sama seperti tahun lalu. Tahun lalu terealisasi 87,78 persen,’’ sebut Dedi Gusriadi.

Dedi tak menjelaskan secara rinci nominal realisasi target PAD tahun 2012 lalu. Meski setiap tahun target PAD retribusi terminal tak tercapai, Dedi sebagai pucuk pimpinan di Dishubkominfo Pekanbaru mengaku tidak tinggal diam dan telah memiliki program yang dinilai bakal menghidupkan terminal tersebut.

‘’Kita sudah memiliki beberapa rencana yang jitu untuk menghidupkan terminal,’’ sebut mantan Kadis PU Kota Pekanbaru tersebut.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook