Stop Sumbangan ke Gepeng

Pekanbaru | Rabu, 23 Mei 2018 - 09:52 WIB

Stop Sumbangan ke Gepeng
Ayat Cahyadi

(RIAUPOS.CO) - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi meminta para ulama dan mubalig memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak memberikan sumbangan ke gelandangan dan pengemis (gepeng). Sumbangan sebaiknya disalurkan melalui lembaga resmi.

“Pertama saya instruksikan para ulama dan mubalig untuk memotivasi jamaah saat di masjid untuk tidak memberikan sumbangan ke gepeng di jalanan yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban,” kata Ayat kepada Riau Pos, Selasa (22/5).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ayat menyarankan agar infak dan sedekah disalurkan ke tempat yang benar-benar memerlukan atau lembaga resmi. Seperti Baznas, panti jompo, panti asuhan dan lembaga resmi lainnya.

“Agar tidak semakin menjamur gepeng di Kota Pekanbaru. Terlebih lagi tren menjamurnya gepeng ini menjelang hari raya. Kita sudah ada perda yang mengatur soal ini dan kami mengajak masyarakat agar tidak memberikan sumbangan ke gepeng di jalanan,” imbau Ayat.

Tak hanya itu, Ayat juga menginstruksikan tim yustisi agar lebih sering melakukan monitoring terhadap gepeng ini. “Dan jika ditemukan segera angkut, bawa ke rumah singgah dan berikan pembinaan,” sebutnya.

Kepala Dinas Sosial (Dissos) Kota Pekanbaru Chairani menyebutkan pihaknya sudah melakukan upaya meminimalisir gepeng. Namun diakuinya, untuk mengatasi persoalan ini pihaknya tidak bisa bekerja sendirian.

“Para gepeng ini tidak tentu datangnya jam berapa untuk meminta-minta. Kami melakukan monitoring sore hari jelang buka puasa hingga malam hari setelah tarawih,” katanya.

Ia juga meminta kepada masyarakat jangan gampang tertipu dengan penampilan gepeng.  “Jangan memberikan sumbangan ke gepeng di pinggir jalan ataupun rumah makan. Berikanlah sumbangan anda melalui lembaga resmi. Kami juga meminta kepada pelaku usaha untuk memberikan peluang kerja bagi masyrakat kelas menengah,” harapnya.

Pihaknya perlu keterlibatan semua pihak. Baik dari masyarakat, pelaku usaha serta satker yang ada. “Keberadaan mereka tidak serta merta penyelesaiannya di dinas sosial saja. Perlu peran serta dari masyarakat agar tidak memberi sesuatu dijalanan. Memberi di jalanan akan membuat mereka hidup. Jadi stop memberikan apapun ke gepeng di lampu merah atau tempat yang membuat mereka semakin hidup,dan membuat mereka malas untuk mencari kerja, “ ujarnya.(yls)

Laporan DEBSY MEDYA SEPTIANI, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook