Oknum Guru Tampar Murid

Pekanbaru | Rabu, 23 Mei 2012 - 09:05 WIB

PEKANBARU (RP) — Aksi kekerasan terhadap anak didik yang dilakukan oleh guru kembali terjadi.

Seorang pelajar kelas dua SMPN 25, Kecamatan Marpoyan Damai, AF (14), warga Jalan Sri Gemilang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh As, guru olahraganya, Selasa (22/5) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karena wajahnya terkena bola voli yang dipukul korban saat bermain voli, sang guru emosi dan melakukan pemukulan.

Aksi tidak terpuji ini terjadi saat korban bersama teman-teman sekelasnya sedang mengikuti pelajaran olahraga. Saat itu, mereka bermain voli untuk mengisi jam olah raga.

Saat sedang asyik bermain itu, AFmemukul bola hingga mengarah ke salah satu temannya. Namun, saat itu temannya menghindar hingga bola akhirnya mengenai wajah guru olahraga yang sedang mengawasi murid-muridnya berolahraga hingga kacamata yang dipakainya lepas.

Sadar bahwa bola yang dipukulnya nyasar dan mendarat di wajah sang guru, AF saat itu langsung mencoba meminta maaf. ‘’Waktu itu saya mau minta maaf, tapi langsung dipukul lima kali,’’ jelas AF kepada wartawan.

Pantauan Riau Pos di sekolah korban, peristiwa ini sendiri tidak mempengaruhi proses belajar mengajar yang ada. Meski begitu, keramaian sempat tampak, terutama masyarakat sekitar dan wali murid serta mereka yang sedang menunggu siswa pulang sekolah ramai berkumpul untuk mengetahui apa yang terjadi.

Sementara, pada mata kiri korban saat ditemui Riau Pos, tampak memar akibat pukulan yang diterimanya.

Usai diperlakukan seperti itu, AF sendiri langsung melaporkan hal ini kepada abangnya yang berada di Bandung. Fauzan, sang abanglah yang akhirnya memberitahukan ini kepada orangtuanya, Hasmuri.

Sang ayah yang tak terima anaknya diperlakukan seperti ini, langsung mendatangi SMP 25 untuk mendapatkan penjelasan mengenai apa yang terjadi terhadap anaknya. ‘’Saya merasa kecewa dengan guru. Saya ditelepon oleh abangnya, kemudian datang ke sekolah. Harapan kami tidak ada lagi guru yang seperti ini,’’ ujarnya.

Dikatakannya lagi, sebagai penyelesaian permasalahan ini, ia telah melaporkan tindakan guru ini ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

‘’Kita selesaikan melalui jalur institusi. Tidak perlu melapor ke polisi. Kami menyerahkan pada dinas semua. Biar mereka membuat keputusan yang bijaksana menyikapi permasalahan ini,’’ lanjutnya.

As, sang guru olahraga sendiri tak bisa ditemui oleh wartawan. Awalnya setelah peristiwa itu terjadi, perwakilan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Hj Aslaini SPd dan As berkumpul di ruang kepala sekolah untuk membahas permasalahan itu.

Saat itu, wartawan dengan sabar menunggu di ruang tunggu sekolah itu yang berada tepat di depan pintu ruang kepala sekolah itu, namun ternyata setelah ditunggu cukup lama, mereka yang berada di dalam ruangan itu tak juga keluar. Ternyata setelah dicari tahu, As telah keluar dari pintu belakang untuk menghindari kerumunan wartawan.

Kepala Sekolah SMP 25, Hj Aslaini SPd saat dikonfirmasi mengenai masalah ini mengatakan, sepanjang yang ia tahu, As sebelumnya tidak pernah melakukan perbuatan seperti itu. ‘’Dia cerita pada saya baru sekali. Katanya dia khilaf, kacamatanya tanggal. Langsung ditamparnya anak itu. Dia itu guru baru, pindahan dari SMP 4. Belum setahun bertugas di sini,’’ jelasnya.

Diungkapkan Aslaini, penanganan kasus ini akan diserahkan kepada Dinas Pendidikan. ’’Penyelesaiaannya sudah kita serahkan pada Dinas. As akan kita berikan sanksi, menunggu keputusan dari Disdik itu,’’ tukasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melalui Sekretaris Disdik, Syahdunir ketika dihubungi Riau Pos melalui telefon selulernya sekitar pukul 12.30 WIB, mengaku belum mendapat laporan tentang kasus pemukulan tersebut.

Syahdunir mengaku ketika itu dia sedang mengikuti rapat di luar kantor Disdik. Kendati demikian, dia berjanji untuk mencari informasi terkait adanya laporan pemukulan terhadap siswa tersebut. ‘’Saya belum dapat laporannya. Sekarang saya lagi rapat diluar. Nanti saya akan coba cari informasi,’’ terangnya.

Wako Minta Disdik Cari Fakta

Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT juga mengaku belum menerima laporan perihal masalah ini. Namun demikian, dia meminta Disdik melakukan pengecekan dan mencari fakta apa yang sebenarnya terjadi. Namun jika terbukti bersalah, dia juga dengan tegas meminta Disdik tindak oknum guru tersebut.

‘’Saya belum dapat informasi, ini baru dari kalian dapatnya. Tapi saya kira tidak bisa kita ambil kesimpulan pecat atau hukuman lainnya karena belum jelas benar ceritanya. Untuk itu saya minta Disdik untuk mencari fakta yang sebenarnya apa yang bisa membuat hal ini terjadi. Soal arogan dan amarah itu kan pribadi, tapi namanya guru sebenarnya harus menjaga itu. Dilain sisi kita ini manusia yang penuh dengan khilaf. Jika bisa diselesaikan secara kekeluargaan kenapa tidak, tapi jika tindakan itu sudah keterlaluan sesuai dengan aturan hukum pecat ya pecat,’’ tegasnya.  (ali/lim/eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook