KOTA (RP) - Antrean panjang dan macet kembali mengular lagi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Pekanbaru terutama di loket pengisian BBM jenis solar bersubsidi. Seperti pemantauan Riau Pos Senin (22/4) di SPBU Jalan Soebrantas dekat Ramayana Panam, para sopir truk BBM jenis solar tampak mengantre untuk mengisi kendaraan mereka.
“Setiap harinya hanya satu mobil tanki (pengangkut BBM bersubsidi milik Pertamina) yang masuk per harinya. Itu pun kalau sudah masuk pasti terjadi antrean panjang. Biasanya itu akan habis dalam waktu beberapa jam saja,” ungkap Jufri, salah satu petugas SPBU.
Sementara itu, sejumlah pengendara yang ikut mengantre mengatakan bahwa dia terpaksa ikut mengantre karena di beberapa SPBU stok solar habis.
“Mau bagaimana lagi terpaksa ikut mengantre, dari pada tidak dapat lebih baik mengantre. Saya bingung entah apa yang terjadi, hampir setiap hari terjadi antrean, bahkan terkadang stoknya habis,” ungkap Andi salah seorang sopir truk.
Pemandangan berbeda terjadi di SPBU Jalan Tuanku Tambusai yang tidak terlihat antrean panjang karena di SPBU tersebut kehabisan stok.
“Ya sore ini (kemarin, red) memang tidak ada lagi antrean karena stok solar di sini sudah habis sejak siang. Namum kalau pagi tadi terjadi antrean yang cukup panjang juga. Itu disebabkan ada pembatasan stok dari Pertamina,’’ ujar Tiara, salah satu petugas SPBU tersebut.
Solar Habis, Antrean Menghilang
Di beberapa tempat lain, antrean kendaraan mulai menghilang. Pemandangan tidak seperti biasanya ini terlihat di beberapa SPBU kota Pekanbaru, Selasa (22/4). Antrean kendaraan terutama pengguna solar yang biasanya mengular disebabkan kelangkaan BBM hingga ke jalan saat itu, kini tidak tampak lagi. Hal ini bukan karena pasokan telah lancar, namun dikarenakan persediaan BBM di SPBU telah habis diserbu pembeli.
“Sudah sejak Sabtu (20/4) siang kami tidak lagi melayani penjualan BBM akibat stok habis,” ungkap salah seorang pekerja di SPBU Jalan Sudirman depan Pizza Hut, Ireng saat ditemui Riau Pos, Senin (22/4).
Lanjut Ireng, walaupun tidak lagi ada aktivitas jual beli di SPBU tempatnya bekerja, namun ia beserta rekan-rekan masih tetap masuk untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada pasokan yang masuk.
“Kalau ada pasokan masuk, ya kami bekerja. Kalau sedang kosong seperti ini kami hanya duduk saja,” katanya.
Pemandangan yang sama juga terlihat di SPBU Jalan Yos Sudarso yang sudah tidak lagi melayani penjualan BBM jenis solar.
“Kuotanya dikurangi. Biasanya kami mendapat pasokan 20 ribu liter. Tapi belakangan ini hanya mendapat 16 ribu liter saja,” kata Manajer SPBU, Yanti.
Dijelaskannya, jika pasokan masuk dalam kurun waktu empat hingga lima jam saja akan segera habis dibeli masyarakat karena di SPBU lain stoknya juga terbatas. Selain dua SPBU di atas kehabisan stok solar juga terjadi di SPBU Jalan Sudirman samping BPK. (*3/*5/ilo)