PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tradisi itu kembali dihidupkan oleh keluarga Batin Senapelan dan masyarakat sekitar. Dengan swadaya, tradisi yang lama terhenti, Rabu (22/3) digelar tradisi Mandi Belimau Kampung yang merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan.
Rangkaian kegiatan dimulai bada saat Dzuhur dengan makan bersama zuriat Batin Senapelan dan masyarakat setempat di dalam rumah Batin dengan hidangan makanan khas Melayu tempo dulu. Pawai menuju Makan Batin Senapelan di Perkuburan Senapelan. Dilanjutkan dengan berdoa bersama seluruh Zuriat Batin dan kembali ke Rumah Batin Senapelan.
Setelah Salat Ashar acara dilanjutkan dengan persembahan tarian Melayu, permainan rakyat, tepuk tepung tawar, mandi belimau dan perang air.
Menurut Eva Riana yang merupakan Zuriat dari Batin Senapelan, pihaknya melaksanakan acara ini dengan swadaya keluarga dan masyarakat sekitar. Eva berharap untuk kedepannya Rumah Batin Senapelan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini akan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya.
"Kedepannya untuk biaya perawatan dan kegiatan yang membawa nama daerah bisa dibantu pihak pemerintah daerah. Karena selama ini untuk biaya operasional masih menggunakan dana pribadi keluarga. Untuk Jumat pagi, lapangan Rumah Batin Senapelan dimanfaatkan Ibu-ibu untuk senam kesehatan jasmani," kata Sekretaris Kelurahan Kampung Baru ini.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Riau Zul Ikhram yang hadir mewakili Kepala Dinas mengatakan, Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi sangat mendukung kegiatan yang bisa menjaga kelestarian budaya Melayu Riau. Termasuk cagar budaya yang ada di Riau.
"Kami akan membantu proses administrasi agar Rumah Batin Senapelan mendapatkan operasional dan perawatan yang layak, termasuk akan membantu berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai untuk pembangunan turap di sekitar Rumah Batin Senapelan," kata dia.
Tokoh Pemuda Senapelan Ridho Ikhsan mengatakan, sudah selayaknya Rumah Batin Senapelan diberikan perhatian penuh dari pemerintah. Karena Kebatinan Senapelan adalah cikal bakal Kota Pekanbaru, kota yang sekarang merupakan kota No 3 terbesar se-Sumatera.
"Jangan pernah lupakan sejarah itu. Rumah ini kebanggaan Senapelan dan bahkan semestinya jadi kebanggan Provinsi Riau. Disinilah awal Ibu Kota Provinsi Riau ini bermula," sebut Ridho.
Pemuda berprestasi ini berharap pemerintah daerah bisa menjadikan kegiatan di Rumah Batin Senapelan menjadi bagian dari kalender Pariwisata Riau untuk kedepannya.
Laporan: Lismar Sumirat (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi