PEKANBARU (RP) - Seekor serangga yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri fisik mirip dengan Tomcat, ditemukan oleh Firma Ricardo (28), warga Jalan Garuda Sakti, Gang Anggrek, Perumahan Faisatama, No 8 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kamis (22/3) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB saat ia bangun dari tidurnya.
Meski tak bisa memastikan, Ricardo yakin hampir seratus persen bahwa serangga ini adalah Tomcat.
Pagi tadi (kemarin), sekitar pukul 05.00 WIB, saya rasa ada yang gatal pada kaki kiri saya. Saat saya terbangun, saya lihat ada serangga ini, ujarnya sambil menunjukkan Tomcat yang ditemukannya.
Apakah nyamuk atau Tomcat ini yang menggigitnya, yang pasti saat ia bangun serangga ini sudah ada.
Karena khawatir, Ricardo pun menangkap serangga ini lalu memasukkannya ke dalam toples. Setelah itu, dipindahkannya ke dalam plastik untuk dibawa ke kantor.
Di kantornya, Ricardo lalu mencari tahu apakah serangga ini benar-benar Tomcat atau bukan.
Dari artikel kesehatan di kantornya, ia yakin hampir seratus persen bahwa serangga ini adalah Tomcat.Lihat saja bentuk tubuhnya sama, kata Ricardo.
Pantauan Riau Pos, serangga ini berwarna merah bercampur hitam. Pada bagian ekornya ada sejenis sengat di sana. Saat ditunjukkan pada Riau Pos sekitar pukul 12.00 WIB, serangga sebesar ujung pena ini sudah mati.
Tadi saya bawa ke kantor sekitar pukul 07.00 WIB masih hidup. Mungkin pukul 08.00 WIB matinya, lanjut Ricardo.
Dikatakan Ricardo, saat ini ia dilanda kekhawatiran, tapi ia tidak tahu harus bertanya kemana.
Saya belum tahu juga kemana mau dibawa binatang ini untuk memastikan. Saya khawatir saja kalau ternyata ini benar Tomcat. Karena saya punya anak yang masih berumur enam bulan di rumah. Kan bahaya kalau anak saya sampai kena infeksi binatang ini, katanya.
Belum Bisa Memastikan
Sementara itu, Petugas Pengamatan Krisis dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Nafiri, saat dikonfirmasi Riau Pos mengenai hal ini, mengatakan, bukanlah kewenangan pihaknya untuk memastikan itu Tomcat atau bukan.
Dinas Kesehatan baru dapat turun melakukan pemeriksaan apabila sudah ada masyarakat yang terkena dampaknya.
Saat ini kita belum menerima laporan masyarakat mengenai orang yang terkena dampak serangga ini. Namun, kami sudah panggil Kepala Puskesmas se Pekanbaru untuk mengantisipasi penyakit akibat ekosistem, termasuk Tomcat, ulat bulu dan lainnya, jelas Nafiri.
Dinas Pertanian Kota Pekanbaru juga belum berani memastikan apakah binatang ini benar Tomcat atau tidak.
Belum bisa dipastikan. Kita akan tanyakan dulu ke dokter hewan kita. Jika memang ada, nanti kita akan observasi lapangan, apa benar itu Tomcat. Akan kita kordinasikan dengan bidan perkebunan dan dokter hewan, ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kota Pekanbaru, Fauzan Abidin.(ali)