KOTA (RP) - Pemko Pekanbaru membangun komitmen untuk menyelesaikan perekaman identitas untuk e-KTP yang harus tuntas akhir Maret mendatang. Untuk itu, seluruh UPT di setiap kecamatan di Pekanbaru bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Ironinya, setelah bekerja dengan penuh dedikasi justru tunjangan transpor tenaga pendamping e-KTP tidak dibayar.

‘’Jumlah tenaga pendamping untuk e-KTP di Pekanbaru ini puluhan. Kita semua sudah bekerja keras untuk menuntaskan pendataan ini, apalagi ditargetkan akhir Maret harus tuntas. Tapi dua bulan transportasi kami belum dibayar tanpa ada keterangan dari yang mempekerjakan kami,’’ terang Ridwan, salah seorang tenaga pendamping e-KTP kepada Riau Pos Selasa (21/2) di Pekanbaru.

Menurut Ridwan, tunjangan yang belum dibayar tersebut adalah tunjangan transpor untuk bulan November dan Desember 2011 lalu. Besaran tunjangan tersebut mencapai Rp1juta per bulan per orang. Setiap kecamatan termasuk di kabupaten/kota yang mulai melaksanakan perekaman masing-masing satu pendamping. Dengan begitu, total hutang yang harus dibayar mencapai Rp24 juta untuk 12 kecamatan di Pekanbaru.

‘’Kami cuma berharap ada kejelasan dan apa penyebabnya, tidak ada maksud lain. Untuk perekaman tetap akan dilakukan sesuai dengan terget. Karena bagaimanapun ini adalah program pusat yang harus segera diselesaikan,’’ terangnya.

Terkait belum diterimanya tunjangan transportasi tenaga pendamping e-KTP tersebut, Sekretaris Kota Pekanbaru HM Wardan MP mengakui belum mengetahuinya. Bahkan dia juga menyatakan untuk hal tersebut menjadi tanggungjawab Disdukcapil Pekanbaru bersama outsourching tenaga pendamping. Meski begitu, dia berharap yang menjadi hak pekerja harus segera dipenuhi.

‘’Saya belum mendapatkan informasi itu. Tapi saya kira hak itu tetap hak dan harus dibayarkan. Bagaimana caranya tentu sudah ada anggarannya,’’ terangnya singkat.(eko)