Awal Tahun, Waspadai DBD

Pekanbaru | Rabu, 23 Januari 2019 - 09:20 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) – Warga Kota Pekanbaru diingatkan untuk tetap mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, baru awal tahun 2019 saja, sudah 11 orang terjangkit penyakit ini.

Menurut  Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Gustiyanti, salah satu penyebab di awal tahun ini sudah terjadi kasus DBD adalah karena masih tingginya curah hujan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Dari awal tahun hingga pekan ketiga di bulan Januari ini sudah tercatat ada 11 kasus DBD di Pekanbaru. Ke-11 kasus tersebut di antaranya terjadi di Kecamatan Sukajadi, Rumbai Pesisir, Sail, Tenayan Raya, Bukitraya, Payung Sekaki dan Tampan,” katanya, Selasa (22/1).

Jika dibandingkan dengan 2018, angka kasus DBD hingga pekan ketiga memang sedikit mengalami penurunan.Di mana, pada tahun lalu, hingga pekan ketiga sudah tercatat ada 19 kasus.

“Belum stabilnya kondisi cuaca belakangan ini juga menjadi penyebab terjadinya kasus DBD. Karena, nyamuk aedes aegypti akan mudah berkembang dengan kondisi cuaca yang belum stabil seperti saat sekarang ini,” ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih di lingkungan masyarakat. Kemudian melakukan kegiatan 3 M plus. Yaitu, menutup, menguras dan menimbun tempat penampungan air.

“Selain itu juga berupaya menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu dan anti-nyamuk, memasang  penutup pada ventilasi jendela, membersihkan penampungan air seperti akuarium, dan tidak menggantung pakaian bekas pakai,” sebutnya.

Untuk diketahui, selama kurun waktu 2018 terjadi 358 kasus DBD di Pekanbaru. Dari angka tersebut, dua korban meninggal dunia. Kedua korban tersebut berdomisili di Kecamatan Pekanbaru Kota. Dari total 358 kasus DBD tersebut, laki-laki menjadi korban yang paling banyak yakni mencapai 192 orang atau mencapai 54 persen. Sedangkan perempuan sebanyak 166 orang atau 46 persen.(sol)

Jika dilihat dari segi umur, umur 5-9 tahun menjadi yang paling banyak terkena DBD yakni mencapai 80 orang jiwa. 10-14 tahun sebanyak 74 jiwa dan umur 25-44 tahun sebanyak 60 jiwa. (sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook