Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru agustiar@riaupos.com
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Syamsurizal, mengatakan, APBD murni 2012 untuk Kota Pekanbaru Rp1,597 triliun.
Jika dibanding dengan APBD Murni 2011, ini mengalami kenaikan lebih kurang 10 persen. Tapi jika dibanding dengan APBD-P 2011 mengalami penurunan sekitar 1 persen.
Demikian disampaikan Pj Wako, saat menyampaikan nota keuangan tentang Ranperda Kota Pekanbaru APBD murni Kota Pekanbaru 2012.
“Target kami untuk 2012 ini sangat tinggi. Dan ini ditunjang dengan meningkatnya dana DAU Rp133 miliar lebih dari pemerintah pusat,” kata Syamsurizal kepada wartawan, Jumat (20/1) malam kemarin.
Dalam penyampaian ini, dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Desmianto, beserta wakil ketua, Syahril, Dian Sukheri dan juga anggota dewan lainnya. Juga oleh unsur Muspida Kota Pekanbaru.
Dikatakan Syamsurizal, Pemko sengaja agak sedikit mengerem, yang sebenarnya bisa lebih tinggi lagi.
“Kita berharap dari dana anggaran pusat akan mendapatkan tambahan pada APBDP 2012 mendatang, di pertengahan tahun untuk meningkatkan pendapatan. Dengan penyampaian ini, kalau ada perubahan hendaknya merupakan penambahan dan bukan penyusutan,” tambah Syamsurizal.
Disebutkan Syamsurizal, yang paling dimaklumi itu adalah dana pendidikan yang ditetapkan dalam Permendagri UU no 20 tahun 2003 tentang Diknas. Amanahnya itu 20 persen dari total APBD masuk ke dalam dana pendidikan.
“Sementara kita untuk tahun ini menyiapkan 41,45 persen. Jadi ini jauh lebih besar dari tahun lalu yang hanya 37 persen untuk dana pendidikan,” katanya.
Disampaikan Syamsurizal, dia berharap dana ini betul-betul diarahkan untuk peningkatan mutu pendidikan mulai dari SD dan juga untuk kegiatan penunjangnya. “Termasuk juga soal infrastrukturnya,” tutur Syamsurizal.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Desmianto, menyebutkan, untuk APBD murni 2012 ini memang mengalami penurunan dari APBDP 2011.
“Artinya, saat ini merupakan masa peralihan dan banyak hal yang harus diselesaikan. Dia berharap agar dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan dan pencerdasan masyarakat. Ini baru penyampaian, dan semoga untuk ketuk palu tidak ada perubahan setelah dilakukan pembahasan,” ujar Desmianto.(noi)