(RIAUPOS.CO) - Meski harga beras di Pekanbaru masih tinggi, bamun pasokan masih aman dan lancar bahkan hingga dua bulan ke depan. Hal itu diketahui berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Jumat (21/12).
Untuk harga beras pandan wangi Rp15 ribu per kilogram, harga normalnya Rp13 ribu per kilogram, mundam Rp15 ribu per kilogram harga normalnya Rp13 ribu per kilogram, topi koki dan belida Rp12 ribu per kilogram dan harga normalnya Rp11 ribu per kilogram.
Tidak normalnya harga beras ini tidak hanya dikeluhkan konsumen akan tetapi ikut dikeluhkan para pedagang. “Pasokan memang lancar, namun harganya masih tak kunjung normal. Padahal sudah berlangsung sejak Agustus silam,” ujar Ridwan, pedagang beras di Jalan Cipta Karya itu kepada Riau Pos.
Beras berbagai merek tersusun rapi kedai yang ia tempati itu. Ia memang hanya menjual beras, sehingga tokonya terlihat penuh dengan berkarung karung beras. Ia mendapatkan pasokan hampir di semua pemasok, khususnya dari Palembang dan Sumbar.
“Kami dapat pasokan dari Medan, Palembang, Pulau Jawa dan Sumatera Barat. Mulai beras premium sampai beras belida dan topi koki ada,” katanya.
Ia juga menilai panen di tingkat petani turut menjadi penyebab belum normalnya harga beras premium. Karena ia mendapatkan kabar itu dari pemasoknya, hasil panen sedikit mengalami kekurangan sehingga menyebabkan suplai berkurang.
“Tetapi selama ini pasokan masih lancar saja. Tidak ada yang tersendat,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Rony Suprana memantau harga beras mengalamai kenaikan karena suplai beras menurun. Karena kendala di tingkat petani. Namun ia menilai kenaikan harga beras akan berangsur normal pada awal tahun.(gem)
Laporan JOKO SUSILO, Kota