Stok Bantuan Menipis

Pekanbaru | Kamis, 22 November 2012 - 11:06 WIB

Stok Bantuan Menipis
Banjir di Perumahan Witayu, Rumbai merendam ratusan rumah warga yang terpaksa mengungsi, Rabu (21/11/2012). Tampak pembangunan waduk di sekitar lokasi yang tak kunjung selesai. (Foto: teguh prihatna/riau pos)

Laporan JOKO SUSILO, Kota

DINAS Sosial dan Pemakaman Pekanbaru sudah membagikan bantuan kepada korban banjir yang ada di Pekanbaru. Sayangnya, stok bantuan berupa tenda dan sembako yang ada di Dinas Sosial mulai menipis.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Sosial Dinsos Pekanbaru Firdaus kepada Riau Pos, Rabu (21/11). Firdaus mengatakan jika saat ini persediaan tenda dan sembako mulai menipis. Pihaknya telah berkoordinasi kepada Dinas Sosial Provinsi Riau untuk meminta bantuan tambahan sembako dan tenda untuk para korban banjir di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.

‘’Kita telah berkoordinasinasi dengan provinsi (Dinsos Riau), kita minta bantuan ke provinsi karena sembako yang kita miliki sudah menipis saat ini,’’ katanya.

Dinsos telah memberikan bantuan tenda dan sembako di daerah Perumahan Witayu Sri Meranti, Rejosari dan Palas. Sedangkan untuk korban banjir di Meranti Pandak sama sekali belum mendapatkan bantuan tenda dan sembako dari pemerintah. Alasannya karena belum ada laporan masuk.

‘’Belum ada laporan masuk sehingga belum ada bantuan yang kita berikan di Meranti Pandak tersebut,’’ kata dia.

Tenda pengungsian yang dibangun di sekitar perumahan Witayu terus dipadati oleh warga yang mengungsi. Warga yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian terus bertambah.

Warga di pengungsian tersebut pun sudah mulai mengluh tentang kesulitan mereka untuk mencari air bersih. Untungnya bantuan sembako yang ditunggu-tunggu para pengunsian tersebut sudah terealisasi dan dibagikan ke warga tersebut.

‘’Warga Perumahan Witayu sudah mengungsi seluruhnya ke tenda-tenda. Bantuan sembako juga sudah kita serahkan kepada warga,’’ sebut Firdaus.

Debit Air Masih Tinggi

Dalam pada itu, debit air Sungai Siak pada Rabu (21/11) masih belum surut. Ketinggian air masih di atas normal. Berdasarkan alat ukur tinggi air pada Stasiun Banjir Nelayan Sektor II, ketinggian air Sungai Siak mencapai 3 meter 20 cm. Sementara ketinggian air di dalam stasiun mencapai 2 meter 70 cm. Ketinggian banjir kiriman tersebut dinyatakan telah mendekati kondisi darurat. Sedangkan jika normalnya debit air sungai Siak dengan ketinggian air 1 meter 20 cm.

Petugas penjaga Piskal Stasiun Banjir Sektor II Rumbai, Erdianto mengatakan banjir kiriman yang menerjang di daerah Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir sampai Rabu (21/11) masih mengkhawatirkan.

‘’Debit air Sungai Siak masih belum normal, sebentar surut sebentar naik. Tingginya air sungai bukan hanya disebabkan dari curah hujan tetapi kiriman dari Tapung (Inhil). Debit air sungai saat ini sangat mengkhawatirkan makanya setiap saat kita pompa air yang masuk ke pemukiman,’’ ujar Erdianto kepada Riau Pos, Rabu (21/11).

Meski pompa air di stasiun pompa banjir Rumbai tersebut setiap hari dioperasikan, tetapi ketinggian air banjir masih masuk kepemukiman warga di daerah tersebut. Kondisinya banjir akan bertambah parah jika pintu air stasiun dibuka maka banjir akan menenggelamkan pemukiman.

‘’Pintu air tetap kita tutup dan tidak kita operasikan semetara waktu ini karena debit air sungai sudah sangat tinggi sekali hampir mencapai 4 meter. Jika kita buka pintu air maka seluruh pemukiman akan tenggelam. Ketinggian air sungai saat ini masih tinggi sekali dan belum juga surut,’’ ungkap dia lagi.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook