PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kabut asap semakin pekat setiap harinya sehingga kondisi ini menjadi perhatian dari berbagai kalangan termasuk ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM. Memprihatinkan memang, dampak kabut asap ini lebih rentan menyerang anak-anak dan orang tua.
Menurut Nofrizal, sepanjang kondisi bencana kabut asap ini, pendidikan di Pekanbaru pun tidak jelas. Pemerintah Kota (Pemko) pun tidak mempunyai sikap tegas. Kondisi udara di level berbahaya pun masih memaksa anak-anak sekolah. Padahal dampaknya ada di kemudian hari.
‘’Usai shalat Jumat, kami panggil hearing Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Diskes) dan juga Badan Lingkungan Hidup (BLH),’’ kata Nofrizal kepada Riaupos.co Kamis (22/10).
Nofrizal menyebutkan, kondisi kabut asap pada level berbahaya ini, dan Pekanbaru sudah tidak aman untuk kesehatan.
‘’Maka semua aktivitas harus dihentikan, sekolah harus diliburkan sampai kondisi udara baik dihirup,’’ tegasnya.
Lalu bagaimana dengan anak-anak sekolah yang ketinggalan pelajaran, karena terlalu lama libur?
‘’Guru harus memberikan modul pelajaran kepada anak-anak untuk belajar dirumah,’’ kata Politisi PAN ini.
Namun demikian, melihat kondisi udara dan asap tak kunjung membaik ini, Nofrizal ingin meminta penjelasan dari tiga satker tersebut, alasan untuk tetap meminta anak-anak sekolah dalam kondisi berbahaya.
‘’Lalu selama diliburkan apa saja yang sudah diberikan kepada anak-anak," ujarnya.
Terakhir Nofrizal mengimbau kepada seluruh orang tua untuk dapat menjaga masing-masing anaknya dari bahaya kabut asap, yang sudah memakan korban ini.‘’Jangan biarkan anaknya bermain di luar ruangan. Mari sayangi anak kita, jaga dan berikan tempat yang layak untuk bermain di rumah,’’ tutupnya.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi