Laporan Muslim Nurdin, Pekanbaru muslimnurdin@riaupos.co
Puluhan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pekanbaru, Sabtu (20/10) pagi sempat mengeluh.
Pasalnya, aktivitas pembayaran tagihan rekening PDAM tidak bisa berjalan lancar, karena arus listrik di sepanjang Jalan Sudirman mati.
Sementara pada hari itu merupakan hari terakhir untuk pembayaran tagihan rekening PDAM setiap bulannya.
Masyarakat menilai PDAM dalam memberikan pelayanan masih terkesan kurang profesional.
Mestinya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan dalam melayani pelanggan saat listrik dari PLN mati, PDAM harusnya memiliki genset, sebagai alternatif cadangan.
Hanis salah seorang pelanggan PDAM dari Jalan Durian mengaku sangat kesal dengan pelayanan PDAM tersebut. Apalagi dirinya sudah datang dari pagi ke kantor pusat PDAM, tapi pembayaran tagihan air tidak dapat dilakukan.
Dikatakan Hasni, PDAM memiliki genset sebagai antisipasi bila listrik dari PLN mati.
‘’Kalau hari ini tagihan rekeningnya tidak bisa dibayar, jujur saya merasa sangat di rugikan. Karena pada saat pembayaran hari Senin tanggal 22 Oktober 2012, sudah dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan,’’ ungkapnya.
Menyikapi persoalan ini, Plt Direktur PDAM Kota Pekanbaru, Edwin Supradana mengatakan, pada dasarnya PDAM memiliki genset.
Namun hanya dipergunakan untuk cadangan listrik di Produksi air di Kelurahan Tampan.
Kendati demikian, Edwin mengatakan, untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan PDAM sendiri, pihaknya tidak akan memberikan denda terhadap masyarakat yang membayar pada Senin nanti.
‘’Kita akan memberikan toleransi kepada pelanggan yang tidak bisa membayar tagihan rekening air pada Sabtu kemarin, karena terganggu akibat matinya listrik dari PLN. Denda baru akan kita kenakan kepada masyarakat kalau tidak membayar pada Senin (hari ini,red),’’ ujarnya.(new)
