PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merasa kecewa dengan pengelolaan sampah yang belum optimal. Sampah banyak menumpuk hingga berhari-hari baru diangkut. Pemko juga akan mengevaluasi pihak rekanan pengangkut sampah dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengaku gusar melihat permasalahan ini. Ia katakan, meski rapat dan turun ke lapangan kerap dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, kinerja pengangkutan sampah tetap tak membaik.
Saat ditanya Riau Pos, Senin (21/8), Pj Wako mengaku sampah saat ini jadi masalah di Kota Pekanbaru. ”Memang masalah kita sampah ini,” kata dia.
Ia kemudian menyentil OPD terkait dalam hal ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru agar menyampaikan terus terang jika tak mampu bekerja mengelola pengangkutan sampah.
”Kalau memang tidak sanggup, lebih baik mundur saja,” tegas dia.
Kegusaran ini disampaikannya mengingat OPD terkait banyak melakukan rapat dan pertemuan soal penanganan sampah. Tapi kondisi di lapangan tak membaik. ”Dalam sebulan ini rapat terus. Tapi di lapangan makin parah,” katanya.Terpisah, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution juga secara
tegas meminta persoalan sampah di Kota Bertuah ini segera diselesaikan. Jangan ada lagi sampah yang menumpuk hingga berhari-hari sehingga banyak warga yang berkeluh kesah. Sebab sampah sudah menyebarkan bau busuk.
”Persoalan lain soal pencairan dana yang belum cair (rekanan pengangkutan sampah) itu tidak ada kaitannya dengan tumpukan sampah dan lain-lain,” ujar Indra Pomi Nasution kepada Riau Pos, kemarin.
Pemko Pekanbaru akan melakukan evaluasi terhadap pihak rekanan pengakutan sampah. Di samping itu juga masyarakat diminta untuk tetap mematuhi ketentuan jam buang sampah. Membuang sampah ketika sampah belum diangkut petugas.
”Jadi itu memang semata-mata, namanya juga bekerja itukan kita evaluasi terus. Jadi ada laporan masyarakat. Ada juga masyarakat yang seharusnya buang sampah di TPS yang legal, itu dibuang di tempat ilegal. Mungkin pertimbangannya lebih dekat dan lebih mudah,” tambahnya.
Masyarakat Pekanbaru diminta untuk dapat mendukung pemerintah dalam menjaga kebersihan kota. ”Ketika masyarakat buang sampah di tempat ilegal tentu saja menyebabkan kota ini kotor. Kemarin kita evaluasi, intinya adalah pihak DLHK, kecamatan dan kelurahan itu melakukan pengawasan terhadap proses pengakutan sampah,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan, akan mengevaluasi tim yustisi pemko yang bertugas penegakan hukum (Gakkum) terkait pelanggaran buang sampah di TPS ilegal dan lainnya.
”Kami evaluasi juga bagaiman tim yustisinya, jika ada orang buang sampah sembarangan bagaimana penerapan hukumnya. Caranya misalnya ada petugas yang menjaga TPS-TPS supaya tidak ada yang buang sampah di tempat ilegal. Harapannya masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan di tempat TPS legal,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi mengatakan, tumpukan sampah yang ada di beberapa jalan di Kota Bertuah ini sudah dilakukan pengangkutan. Sebelumnya, sampah tersebut berhari-hari menumpuk tak kunjung diangkut.
”DLHK tegas ikut mengawasi pengangkutan sampah. Hari ini (kemarin, red) kami pastikan (rekanan) mengangkut semua sampah yang ada di Jalan Gulama, Sail, yang TPS Arifin Achmad, Air Hitam dan tumpukan sampah yang ada di Jalan Cempaka Sukajadi. Kemudian juga sampah yang berada di Jalan Soekarno Hatta atau TPS Teropong itu sudah on progres diangkut. Sampah di TPS Teropong itu sudah diangkut tiga truk menyusul satu truk lagi,” ujar Hendra.(ilo/ali)