KOTA (RIAUPOS.CO) - Aktivitas perdagangan di atas ruas pejalan kaki, yang berada di Jalan HR Soebrantas, Panam pada sore dan malam hari begitu ramai dan padat, hingga mempersempit akses jalan. Terlihat beberapa pedagang sudah mulai menjajakan produk yang akan dijualnya, mulai dari dagangan baju, celana, sepatu, tas, buah-buahan, makanan dan minuman serta produk-produk lainnya.
Dari pantauan Riau Pos, Senin(21/8) akibat dari aktivitas perdagangan ini, banyak warga yang menghentikan kendaran, hingga memakan berapa meter jalan yang tujuannya untuk membeli dagangan para pedagang kaki lima tersebut. Kondisi itu membuat kemacetan tidak dapat dielakan. Di samping itu, akibat dari banyaknya pedagang yang berjualan di atas trotoar membuat para pejalan kaki otomatis tidak mendapat haknya, untuk bebas berjalan di atas trotoar dan bisa membahayakan para pejalan kaki serta kendaraan lain yang melintas.
Selain itu, akibat dari banyaknya para pedagang kaki lima membuat jeleknya pemandangan dan tatanan Kota Pekanbaru. Hal ini di keluhkan sejumlah warga dan para pelintas jalan.
Fery (34) salah satu pemilik bengkel di Jalan HR Soebrantas mengatakan, akibat banyaknya para pedagang kaki lima tersebut, akses jalan semakin sempit dan mengganggu keindahan Kota Pekanbaru. ”Seharusnya ini menjadi perhatian bersama pemerintah, agar pengawasan tidak hanya dilakukan pada siang hari saja. Malam hari juga seharusnya ada pengawasan yang ketat oleh instansi terkait,” ujar Ferry.
Hal senada juga disampaikan Fernando (27), salah satu warga Jalan Taman Karya mengatakan, bahwa seharusnya para PKL harus memperhatikan keselamatan para pengguna jalan yang melintas. ”Ini bisa membahayakan, karena banyak para pengguna motor yang masih menjalankan motornya akan tetapi arah pandangannya menuju ke dagangan para Pedagang kaki lima, ini sangat berbahaya tentunya,” ungkap Fernando.
Salah satu pedagang baju yang sudah satu tahun berjualan di atas trotoar, Dika (29) mengatakan bahwa selama ini dirinya berjualan pada malam hari saja.(cr5/nda)