Kampung Bandar Gaet BP3 Batusangkar

Pekanbaru | Jumat, 22 Juni 2012 - 08:26 WIB

PEKANBARU (RP) - Sejak dimasukkan sebagai desa wisata sejarah dan budaya, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Keluharan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, langsung menggaet Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, Sumatera Barat.

‘’Baru tahun ini Kampung Bandar masuk sebagai desa wisata sejarah dan pusat budaya, makanya untuk mengoptimalkan peran Kampung Bandar yang memiliki situs sejarah dan pusat budaya dimasa kerajaan Siak, kita menggaet BP3 Batusangkar, Sumbar,’’  ujar Muhammad Thohiran ST, juru pelihara situs kompleks makam Marhum Pekan, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, Sumatera Barat, kepada Riau Pos, Kamis (21/6) di Komplek Makam Marhum Pekan, Senapelan Pekanbaru.        

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia menyebutkan, di Kelurahan Kampung Bandar ini ditemukan 20 situs sejarah, di antaranya makam Marhum Pekan, tapak awal sejarah Mesjid Nur Alam abad XVIII, sumur tua, rumah Tuan Kadi Sultan Siak H Zakaria, pemukiman awal batin Senapelan, rumah tuan Kadi Bukit Senapelan.

Juga ada situs sejarah pembentukan Serikat Dagang Islam dan Koperasi Serikat Islam Kerajaan Siak, Surau Irhas yang merupakan situs markas Fisabillah tentara kerajaan.

Tugu PU di Jalan Riau, terminal pertama Pekanbaru, dan jembatan ponton, titik 0 km Pekanbaru dekat Pelabuhan Pelindo zaman Pra Kemerdekaan 1926.

‘’Sejarahnya harus diluruskan kembali, rumah adat Melayu, Rumah Hono Lulu di Jalan Senapelan, pom bensin pertama di Riau H Akasah atau SPBU Senapelan dan Balai Kerapatan Adat Kerajaan Siak yang saat ini jadi Kantor Direktorat Samsat Polda Riau,’’ ujar Thohiran.

Menurutnya, saat ini situs sejarah tersebut belum tersentuh pembangunan dan nyaris hilang ditelan zaman.

Bahkan jika ini tidak diangkat kembali, tentu sejarah Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau akan menjadi hilang.

Makanya kata Thohiran, dengan masuknya Kampung Bandar sebagai Desa Wisata Sejarah dan Budaya, tentu ini akan diangkat kembali. Mudah-mudahan Kampung Bandar benar-benar menjadi pusat budaya di Kota Pekanbaru.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook