PERDA SMPN MADANI DISAHKAN

Sekolah Gratis Cetak Generasi Qurani

Pekanbaru | Selasa, 22 Maret 2016 - 11:40 WIB

Sekolah Gratis Cetak Generasi Qurani
TANDA TANGAN: Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan Ketua DPRD Pekanbaru Sahril menandatangani berkas acara pengesahan Perda SMPN Madani, Senin (21/3/2016).

KOTA(RIAUPOS.CO) - Setelah melalui proses pembahasan yang panjang, terhitung sejak September lalu, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) SMPN Madani baru disahkan menjadi perda pada Senin (21/3). Salah satu tujuan didirikan SMPN Madani ini adalah membentuk generasi yang Qurani.

Pengesahan perda dilakukan dalam rapat paripurna di gedung DPRD Kota Pekanbaru. Paripurna dipimpin Ketua DPRD Sahril didampingi wakil ketua Sigit Yuwono dan Sondia Warman. Sementara dari Pemerintah Kota Wali Kota Pekanbaru diwakili Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Juru bicara pansus Ranperda SPMN Madani Desi Susanti berharap laporan hasil kerja pansus dapat memberi manfaat bagi pembangunan Kota Pekanbaru. ”Tentunya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Serta yang terpenting dapat mencerdaskan kehidupan bangsa yang madani. Amin...,’’ kata Desi.

Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi saat ditemui Riau pos usai paripurna menegaskan, pendirian SMP Negeri Madani ini adalah untuk mendukung Visi Pekanbaru 2021. Yaitu Mewujudkan Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat budaya Melayu menuju masyarakat yang sejahtera berlandaskan iman dan takwa.

”Saya juga sama Pak Wali Kota punya visi Pekanbaru kota yang madani. Di mana ini sangat diperlukan SDM andal. Ini harus kita siapkan sejak dini mungkin. Salah satunya dengan Perda SMP Negeri Madani ini,” tukas Ayat.

Dilanjutkannya,  tentu semangatnya ini bagaimana, para pelajar di tingkat SMP Negeri mempunyai nilai-nilai spiritulitas yang yan tinggi, nilai-nilai keimanan yang tinggi, makanya penting SDM nya, kemudian skill bahasa. ”Ini pilot project dahulu sebagai contoh SMP yang religius, dan selanjutkan untuk semua SMP Neger demikian,”tambahnya lagi.

Bagaimana dengan pembiayaam SMP Negeri Madani? Wawako mengatakan gratis. Hanya saja sekolah ini dikhususkan bagi anak dari keluarga tak mampu. Salah satu syarat bisa masuk sekolah ini adalah calon peserta didik minimal hafal Alquran satu juz.

Dijelaskannya, untuk tahun ini gedung SMP Madani di Jalan Kasah, Marpoyan Damai memang belum selesai. Namun rencananya, menurut laporan Kepala Dinas Pendidikan, proses belajar mengajar sudah bisa dimulai tahun ini dengan pola full day. ”Hanya saja ditumpangkan dulu di salah satu SMP,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal MPd mengatakan, sementara diwacanakan dari beberapa tempat yang sudah ditinjau, kemungkinan akan di tumpangkan dahulu di SMPN 4. ”Target kami enam bulan menumpang. Kalau ada kendala dalam penyelesaian gedung, bisa jadi setahun. Intinya, tahun kedua sudah menggunakan gedung sendiri,’’ bebernya.

Untuk tenaga pengajar, disampaikan Jamal, berasal dari guru PNS yang akan diseleksi.  ”Ini saja yang akan dipindahkan. Jadi tidak ada pengangkatan guru baru. Kecuali guru tahfiz, apakah nanti dikontrak atau bagaimana, nanti dibicarakan lagi,’’ tuturnya.

Sementara itu, menyangkut anggaran, Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sahril, menegaskan, kalau ada aturan yang mendukung tentu dianggarkan. ”Inikan untuk pendidikan, dan kalau untuk pendidikan, tentu diutamakan. Apalagi ini banyak membantu akhlak dan agamis, tentu kami dukung dengan sepenuhnya. kami harap perda ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,’’ pungkas Sahril.

Soal gedung sekolah yang belum selesai. Sahril berharap supaya digesa. ”Kami akan lihat. Batasnya pembangunan gedung sekolah itu sampai akhir tahun ini. Kalau tidak selesai, kami akan tegur sampai bisa diselesaikan tepat waktu,’’ tutupnya.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook