PANAM (RIAUPOS.CO)-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) menduduki gedung rektorat Unri, Senin (21/3). Aksi demo yang dilakukan sejak pukul 09.00 tersebut meminta kejelasan kepada Rektor Unri Prof Aras Mulyadi DEA terkait adanya wacana penghapusan dewan senat mahasiswa oleh pihak kampus.
Aksi yang awalnya berlangsung damai, namun tidak ditanggapi oleh pihak kampus. Puluhan mahasiswa tersebut memaksa masuk ke dalam gedung rektorat untuk menjumpai rektor secara langsung. Para demonstran menuntut penolakan terhadap usulan draf statuta Universitas Riau yang menghapuskan keterwakilan mahasiswa dalam keanggotaan senat universitas.
Selain itu, mereka juga meminta kepada seluruh senat universitas untuk mempertimbangkan menolak usulan draf statuta Universitas Riau yang menghapuskan keterwakilan mahasiswa dalam keanggotaan mahasiswa dalam senat Universitas Riau dan mengajak seluruh senat universitas untuk berpikir kritis, bahwa keberadaan mahasiswa dalam senat Universitas Riau sangat penting.
“Keberadaan mahasiswa sebagai keanggotaan senat sudah ada sejak belasan tahun yang lalu sejak kepemimpinan Rektor ke empat Muchtar Achmad. Kami pertanyakan kenapa rencana penghapusan senat dilakukan sekarang setelah keberadaannya sudah terjadi belasan tahun yang silam,’’ujar Boby Menteri Kominfo BEM Unri Boby.
Ia juga menjelaskan senat harus diisi dengan keterlibatan mahasiswa untuk menciptakan suasana yang demokrasi. “Apalagi mahasiswa harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan dan sebagai fungsi pengawasan kampus,”urainya.
Menanggapi tuntutan itu, Rektor Unri Aras Mulyadi mengatakan akan mempertimbangkannya. “Wacana senat ini kami pending terlebih dahulu. Karena kami akan melakukan pertimbangan itu pun akan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku,”paparnya.(t)