KOTA (RIAUPOS.CO) - Jalan yang berada di bawah flyover Simpang SKA akan segera dibuka. Sehingga kendaraan bisa melalui jalan tersebut walau jembatan layang itu belum diresmikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan, untuk membuka jalan tersebut, pihaknya meski menunggu parapet atau pembatas jembatan untuk keamanan pengguna jalan diselesaikan terlebih dahulu.
“Saya sudah suruh buka untuk yang di (Jalan, red) Nangka (sekarang Jalan Tuanku Tambusai, red). Hanya saja, di atas, parapet sedang dibuat. Nanti takutnya kejatuhan. Takut bermasalah,” kata Dadang kepada Riau Pos saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Senin (21/1).
Jika material pengerjaan jatuh ke bawah, kata Dadang, bisa saja mengenai kendaraan yang melintas. “Misalnya, jatuh kerikil kecil, bisa pecah kaca mobil di bawahnya yang melintas,” kata dia.
Pada dasarnya, kata dia, jika ada kendaraan warga yang terkena material yang jatuh, dan kendaraan tersebut rusak, maka pihaknya siap saja untuk mengganti rugi. Namun, masyarakat akan berpandangan bahwa pembangunan yang belum selesai, tapi sudah digunakan.
“Kalau diganti sih, tak masalah. Tapi nanti banyak yang menyesalkan. Terutama soal keamanannya. Ini belum siap, tapi sudah dilewati, kan salah prosedurnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya menunggu selesainya pengerjaan parapet terlebih dahulu. Diperkirakan, pengerjaan parapet itu akan selesai dalam beberapa hari ke depan. Pihak kontraktor juga tengah membersihkan kondisi di bawah flyover.
“Mudah-mudahan, dalam waktu dekat ini akan kami buka. Saya sudah minta buka itu, supaya mengurangi kemacetan. Termasuk juga di armco untuk u-turn,” jelas Dadang.
Sementara di flyover Pasar Pagi Arengka saat ini tengah dilakukan rekayasa arus lalu lintas kendaraan. Dinas PUPR Riau berkoordinasi dengan Kepolisian Lalu Lintas, dan Dinas Perhubungan.
Hal ini dilakukan karena akan terjadi perubahan arus lalu lintas yang ada di dua titik flyover. Sehingga harus dilakukan kajian rekayasa arus lalu lintasnya agar tidak terjadi penumpukan di satu titik.
“Ada beberapa titik yang menjadi tempat u-turn atau pembelokan. Ini kan nanti harus diatur dan dibuat rambu-rambunya,” kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau, Yunnan Haris menambahkan.
Untuk penyiapan rambu-rambu lalu lintas dan traffic light yang ada di sekitar flyover, kata Yunnan, tidak menjadi tanggung jawab kontraktor. Melainkan tanggung jawab dinas terkait.
“Itu tanggung jawab Dishub. Nanti Dishub Kota Pekanbaru sharing dengan Dishub Provinsi Riau. Semua harus bersinergi, karena ini kan untuk masyarakat kita, khususnya pengguna jalan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan dua flyover di Pekanbaru terus dikebut. Diyakini, akhir Januari ini pengerjaan dua proyek tersebut selesai. Rencananya, kedua jembatan layang itu akan diresmikan oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim.(dal)