PEKANBARU (RP) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru Dedi Gusriadi merasa sangat tidak yakin anggota DPRD Pekanbaru melakukan intervensi terhadap Kepala Seksi (Kasi) Wasdal Dishub, Max Robert.
Bisa jadi intervensi yang meminta Max Robert, supaya mengeluarkan travel plat hitam yang telah diamankan di kantor Dishub Pekanbaru bukan anggota DPRD.
‘’Saya tidak yakin itu anggota DPRD. Itukan belum tentu lagi. Bisa-bisa orang menjual nama, sedangkan anggota DPRD kan mendukung penertiban travel ilegal,’’ ujar Dedi Gusriadi kepada Riau Pos, Jumat (20/12) di komplek perkantoran Wali Kota Pekanbaru.
Seperti diketahui, Dishubkominfo Pekanbaru yang dilengkapi Polri, TNI sedang gencar-gencarnya menggelar razia terhadap travel gelap.
Dalam razia sepekan terakhir ini, sebanyak 35 travel plat hitam dikandangkan petugas di kantor Dishub.
Tetapi Kamis (19/12) kemarin, sempat terjadi sedikit perselisihan antara Max Robert dengan supir travel.
Supir travel meminta agar travel yang diamankan petugas di kantor Dishubkominfo tersebut, bisa dilepaskan.
Bahkan Max Robert sempat menerima SMS dari oknum yang mengaku dirinya dari DPRD Pekanbaru. SMS tersebut dikatakan Max Robert meminta agar travel milik sopir tersebut bisa segera dilepaskan.
Tetapi Max Robert tetap bertekat tidak bakal melepaskan travel tersebut. Travel yang sudah tertangkap harus mengikuti prosedur. Yakni ditahan selama dua pekan, setelah itu baru mengikuti sidang di pengadilan.
Pantauan Riau Pos sampai, Jumat (20/12) kemarin, kantor Dishubkominfo Pekanbaru yang berada di Jalan Sutomo dipenuhi travel plat hitam. Travel dari jenis mobil pribadi seperti Inova, Avanza dan banyak lagi. Karena begitu banyaknya, halaman kantor Dishubkominfo dipenuhi travel ilegal tersebut.
Bahkan untuk melewati di sela-sela travel yang terpakir itu cukup sempit. Karena tidak menyisahkan ruang gerak lagi, mobil pegawai terpaksa diparkir di luar kantor atau di badan jalan tak jauh dari kantor Dishubkominfo.(ilo)