PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Selama kurun waktu tahun 2021 atau sejak Januari-Oktober. Aplikasi Dasboard Lancang Kuning Polda Riau mendeteksi sebanyak 6 ribu kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Pol Ferry Irawan mengatakan, dari 6 ribu kejadian karhutla yang terpantau aplikasi Dasboard Lancang Kuning tersebut, setelah diverifikasi hanya 3 ribu yang betul-betul karhutla.
"Sejak awal tahun hingga saat ini, aplikasi Dasboard Lancang Kuning memantau ada 6 ribu kejadian karhutla, namun yang betul karhutla setelah diverifikasi hanya 3 ribuan. Aplikasi ini sangat membantu dalam penangangan karhutla," kata Kombes Ferry pada kegiatan pertemuan daerah lingkungan hidup ke IV Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau, Selasa (19/10).
Selain itu, lanjut Kombes Ferry, Polda Riau selama 2021 juga sudah menangani 20 kasus karhutla di Riau. 20 kasus karhutla tersebut melibatkan perorangan dan belum ada yang melibatkan korporasi.
"Hingga saat ini Polda Riau sudah menangani 20 kasus karhutla, semua nya perorangan. Untuk tahun 2020 lalu, ada dua korporasi yang ditangani Polda Riau," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar juga memberikan sambutan dalam bentuk video taping. Saat itu, Gubri Syamsuar menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkomitmen melakukan perbaikan kualitas pengelolaan sumber daya alam (SDA). Hal ini seiring upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup dan ekonomi masyarakat.
"Pemprov Riau berkomitmen melakukan perbaikan SDA di Provinsi Riau," ucapnya.
Gubri mengungkapkan, pihaknya berapresiasi adanya pertemuan lingkungan hidup WALHI Riau. Ia menyampaikan, Pemprov Riau siap bekerja sama dengan seluruh pihak sebagai mitra pembangunan yang memiliki komitmen yang sama. "Tentunya agar pengelolaan dan distribusi manfaat SDA di Provinsi Riau semakin baik dan lebih memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di Riau," harapnya.(sol)