Kembali ke Kompor

Pekanbaru | Selasa, 21 Agustus 2018 - 14:30 WIB

Kembali ke Kompor
KOMPOR MINYAk: Ponijah, warga Jalan Kuantan, memasak dengan menggunakan kompor minyak setelah beberapa hari terakhir aliran gas bumi ke rumahnya terhenti, Senin (20/8/2018). Karena terjadi kebocoran jaringan gas, pasokan ke rumah warga dihentikan sejak Sabtu (18/8/2018). (CF1/MIRSHAL/RIAU POS)

LIMAPULUH (RIAUPOS.CO) – Jaringan gas milik PT Pertagas Niaga mengalami kebocoran di Jalan Sultan Syarif Kasim depan Pasar Limapuluh. Hal ini menyebabkan pasokan gas ke rumah masyarakat terhenti sejak sejak Sabtu (18/8) lalu.  Warga terpaksa harus kembali memakai kompor untuk keperluan memasak.

Ponijah, seorang warga mengatakan, ia terpaksa kembali memakai kompor yang telah disimpannya di gudang sejak aliran gas dipasok ke rumahnya di Jalan Kuantan, Kecamatan Limapuluh.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Nggak menyangka aja ada kejadian seperti ini. Untung kompor yang lama masih disimpan, jadi masih bisa masak. Tinggal beli minyak tanah saja,’’ katanya kepada Riau Pos, Senin (20/8).

Ia berharap pihak terkait secepatnya melakukan perbaikan terhadap pipa gas yang bocor. ‘’Maunya sebelum Iduladha, gas sudah lancar lagi sehingga kami tak perlu repot masak pakai kompor untuk keperluan hari raya,’’ katanya. Sementara itu, kebocoran pada saluran gas tersebut sempat mengejutkan warga sekitar. Pasalnya kebocoran itu menimbulkan bunyi ledakan yang cukup kuat dan terdengar hingga radius ratusan meter akibat adanya tekanan kuat dari gas.

Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Pembangunan Pekanbaru Heri Susanto membenarkan ada kebocoran pada jaringan gas tersebut. Dia mengatakan, kebocoran itu diketahui setelah menerima laporan dari salah seorang karyawan, Rabu (15/8) lalu

“Awalnya ada kebocoran terjadi pada hari Rabu. Sudah kami perbaiki dengan mengikat bagian jaringan yang bocor,” ujar Heri Susanto, Ahad (19/8).

Namun kata dia, karena tekanan gas yang cukup tinggi pada jaringan sekitar 2,5 bar, menyebabkan elbow untuk penyambung antar pipa pecah. Kondisi sebut Heri, yang menimbulkan bunyi keras seperti ledakan. “Karena ada tekanan gas terlepas. Timbul bunyi seperti ledakan,” ungkapnya.

Terhadap kerusakan ini lanjut Heri, pihaknya telah berupa memperbaikinya, akan tetapi terkendala dengan alat yang tidak ada di jual di Kota Pekanbaru. Sehingga untuk mendapatkan alat tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan PT Pertagas Niaga.

“Alatnya tidak ada di sini. Kita perpanjangan tangan PT Pertagas telah meminta mengirim alat itu. Direncanakan pengirimannya dilakukan hari ini (Ahad, red),” tambah Dirut PT SPP.  Dengan adanya kebocoran jaringan gas tersebut sambung dia, pihaknya terpaksa menghentikan pasokan gas ke rumah-rumah warga di Kecamatan Limapuluh melalui PT Kalila Bentu. Tujuannya mengantipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

“Efeknya, selama proses perbaikan berlangsung, pasokan gas ke rumah-rumah kita hentikan selama dua hari. Kita sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena aktivitas  masak-masaknya terganggu,” imbuh Heri.(rir/cf1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook