Dinas Pasar Libatkan Camat Data Pedagang

Pekanbaru | Rabu, 21 Agustus 2013 - 14:01 WIB

KOTA (RP) - Untuk mendata semua pedagang yang ada di semua pasar di Pekanbaru, baik itu pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, maupun swasta, Dinas Pasar (Dispas) melibatkan semua camat untuk mendapatkan data validnya.  

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pasar Sadri, menjawab pernyataan DPRD Kota Pekanbaru yang menyebutkan Dinas Pasar tidak punya data soal jumlah pedagang. Sadri menyebutkan, saat ini di Pekanbaru sudah dilakukan pendataan terhadap semua pedagang, namun baru pedagang di pasar tradisional, tercatat ada sekitar 4.887 pedagang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dilanjutkannya, jika di data di semua pasar, mulai dari pasar kaget, pasar jongkok, pasar senggol atau pedagang liar bisa mencapai 15 ribu pedagang. Dari data ini nantinya akan dilakukan penertiban dan ditempatkan di setiap pasar tradisional yang dibangun.

Disebutkannya, pendataan tidak semudah yang dibayangkan, ada 12 kecamatan yang didata, belum lagi ada banyak pedagang liar. Ini nanti yang akan ditertibkan. ‘’Pendataan tidak akan secepat yang kita bayangkan, perlu proses, dan keterbatasan jumlah personel untuk mendata semua pedagang yang ada di semua pasar. Jadi semuanya nanti juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan

Dishub,’’ tambahnya.

Menurutnya, saat ini Pemko melalui Dinas Pasar sudah menyurati semua camat. Diinstruksikan ikut mendata semua pedagang yang ada di wilayahnya. Untuk melalukan pendataan tidak hanya oleh dinas, tetapi camat juga diminta ikut terlibat supaya dapat ditertibkan dan juga dibina kearah yang lebih baik dan teratur.    

‘’Kita menindaklanjuti SK Wali Kota Pekanbaru sebelum Ramadan kemarin sudah melakukan pendataan terhadap pedagang pasar kaget. Kita juga membagi koordinator enam untuk 12 kecamatan, jadi mereka ini nantinya yang melakukan pendataan,’’ jelas Sadri lagi.

Disebutkannya juga, dari enam koordinator ini nantinya langsung melakukan pendataan terhadap semua pedagang pasar kaget dan juga pedagang pasar-pasar tradisional yang kelola swasta, seperti Pasar Tangor dan lainnya.

‘’Konsekuensi kita menyangkut pada pembangunan pasar tradisional yang di setiap kecamatan dan juga pasar induk. Jadi nanti pasar yang ada ini akan dikembangkan, dan terhadap pedagang-pedagang yang terserak untuk ditempatkan di satu tempat yang ada di kecamatan, dan berharap tidak ada lagi pasar kaget maupun pasar jongkok,’’ harapnya.

Jadi dari pendataan ini nantinya akan menjadi acuan untuk pengembangan dan perbaikan terhadap pasar dan pedagang dapat ditata. ‘’Jadi ada satu pasar induk di Pekanbaru, dan diteruskan ke pasar tradisional yang ada di setiap kecamatan nantinya, ini harapan kita diakhir tahun sudah,’’ tambanhnya.

Upaya untuk membuat pasar tradisional di setiap kecamatan itu, disebut Sadri saat ini sedang mencari lahan. Seperti dikatakan, hasil kunjungannya ke Kota Palembang, ada 33 pasar yang dikelola olah PD, dan ditata dengan baik. Artinya ada pasat buah satu tempat, pasar sayur satu tempat tertata dengan teratur. ‘’Jadi semua nanti bisa terakomodir dengan lahan yang kita buatkan, dan lengkap fasilitasnya,’’ tutupnya.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook