Data ISPU Tak Bersifat Terkini

Pekanbaru | Jumat, 21 Juni 2013 - 07:37 WIB

Data ISPU Tak Bersifat Terkini
Pengendara sepeda motor yang melewati Jalan Pekanbaru-Bangkinang (depan Kampus UIN) mengenakan masker karena tebalnya kabut asap, Kamis (20/6/2013). Foto: Teguh Prihatna/Riau Pos

Laporan Muslim Nurdin, Kota

DATA Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang ditampilkan pada papan display yang dipasang di jalan raya tidak bersifat terkini. Data ISPU yang ditampilkan itu merupakan data hari sebelumnya yang sudah diolah melalui laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Kepala BLH Kota Pekanbaru Ir H Syafrudin Sayuti MTr MSc, kepada Riau Pos, Kamis (20/6) saat dijumpai di Kantor Wali Kota Pekanbaru. Menurutnya, data yang ditampilkan tersebut merupakan data pada hari sebelumnya yang sudah diolah melalui laboratorium.

‘’Kalau seumpama kepekatan kabut asap yang terjadi pada hari ini dilihat cukup kuat, maka hasilnya belum bisa langsung dilihat pada hari ini juga. Akan tetapi hasilnya baru akan diketahui pada hari berikutnya. Karena data yang ada itu mesti diolah dahulu melalui labor,’’ ungkapnya.

Syafrudin Sayuti menambahkan, dari data yang sudah ditampilkan melalui layar display, tingkat ISPU-nya sudah menyatakan kurang sehat. Artinya kualitas udara di Pekanbaru sudah tidak sehat untuk dihirup oleh manusia.

Sementara berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menjelaskan, kualitas udara dikatakan baik apabila ISPU-nya 0-50 akan diberikan warna hijau, tingkat kualitas udara tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.

Sedang apabila ISPU 51-100 akan diberikan warna biru, tingkat kualitas udaranya tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

Tidak Sehat apabila ISPU 101-199 akan diberi warna merah, di mana tingkat kualitas udaranya bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sangat tidak sehat apabila ISPU 200-299 diberi warna kuning, tingkat kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Berbahaya apabila ISPU-nya sudah mencapai 300 atau lebih, di sini akan diberi warna hitam, tingkat kualitas udaranya berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. (rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook