Enam KK Kekurangan Bahan Makanan

Pekanbaru | Kamis, 21 Juni 2012 - 08:38 WIB

Laporan M ALI NURMAN dan ADRIAN EKO, Rumbai Pesisir redaksi@riaupos.co

Para korban kebakaran terhadap 15 rumah semipermanen yang terjadi di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir mulai kekurangan bahan makanan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Meski begitu, enam kepala keluarga masih tetap bertahan hidup di bawah tiga buah tenda yang dipasang pasca-kebakaran.

Pantauan Riau Pos, Rabu 20/6) siang, suasana di lokasi bekas kebakaran tampak sepi. Ibu-ibu beraktivitas dengan memasak dan mencuci kain, sementara anak-anak kecil berlarian kesana-kemari.

Puing-puing sisa kebakaran, teronggok dan terbengkalai dipagari garis polisi (police line). Tiga buah tenda tampak berdiri di pemukiman yang bersisian langsung dengan Sungai Siak. Satu tenda swadaya dari masyarakat, dua lagi tenda dengan nama Kementerian Sosial RI tercantum di sana.

Suasana di lokasi pasca kebakaran pada siang hari memang sepi, saat matahari beranjak sore beberapa orang yang menjadi korban akan kembali melihat-lihat rumahnya, dan mencari apa saja yang masih mungkin berguna.

’’Siang memang sepi, nanti ada yang kembali lagi. Sudah dua hari ini begitu,’’ ujar Animar (70), perempuan yang sudah 15 tahun tinggal di sana.

Dikatakan Animar, warga korban kebakaran itu sendiri banyak yang masih belum pergi bekerja, ada yang menjaga keluarga di tenda, ada pula yang masih sibuk mengumpulkan puing-puing dari rumah milik mereka masing-masing.

‘’Yang tinggal belum ada yang bekerja. Tapi teman-teman dari mereka yang bekerja memaklumi, dan ada yang datang berkunjung memberikan bantuan,’’ jelasnya.

Usai kebakaran, warga yang menjadi korban harus memilih dua pilihan yang masih tersedia bagi mereka, langsung mengungsi ke rumah sanak keluarga atau bertahan di tenda hingga menemukan tempat tinggal yang lebih baik.

’’Dari semua korban, enam kepala keluarga masih tinggal di sini,’’ ujar Animar yang turut menghabiskan dua hari terakhirnya di tenda.

Mereka yang tinggal ini kata Animar lagi, cukup terkendala dalam hal bahan makanan.

’’Bantuan pakaian Alhamdulillah ada, namun bahan makanan yang masih kurang, ya mau bagaimana lagi,’’ katanya sambil berkata mereka yang tinggal di tenda sangat mengharapkan adanya bantuan bahan makanan yang datang.

Saat disinggung mengenai peristiwa kebakaran dua hari yang lalu, Animar langsung menerawang mengingat peristiwa yang membekaskan trauma pada dirinya yang sudah renta itu.

’’Saya pulang Shalat Isya, begitu sampai, rumah sudah membara,’’ tuturnya sedih. Tak ada apapun yang bisa dilakukannya saat itu selain mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.’’Saya hanya bisa melihat, tak sanggup berbuat apa-apa. Lutut saya gemetar melihat api besar,’’ lanjutnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, 15 buah rumah semi permanen yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir ludes dilahap api, Senin (18/6) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Asal mula api diduga berasal dari dua rumah petak yang terletak di bagian depan.

Sebagian masyarakat ikut sibuk membantu memadamkan api yang berkobar dengan peralatan seadanya. Sebagian lagi penasaran ingin melihat peristiwa kebakaran itu sendiri.

Bahkan, banyak masyarakat yang berkerumun hingga ke atas Jembatan Siak I agar bisa melihat kebakaran lebih jelas hingga menimbulkan kemacetan di sana.

Wako Prihatin

Terkait kebakaran yang terjadi Senin malam lalu, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT menyatakan keprihatinannya.  Soal bantuan yang kemungkinan ada dari Pemko, Firdaus menyatakan hal tersebut merupakan Tupoksi dari Dinas Sosial (Disos).

‘’Ini pelajaran yang sangat berarti agar kita tidak lalai. Semoga ini tidak terjadi lagi  dan yang terpenting masyarakat harus selalu waspada dan teliti. Soal bantuan saya pikir pasti ada, tapi yang punya wewenang  adalah Dinas Sosial. Saya kira tentu sudah disalurkan’’ terangnya.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook