Tas Rajut dan Rotan Makin Digemari

Pekanbaru | Minggu, 21 April 2019 - 14:41 WIB

Tas Rajut dan Rotan Makin Digemari
TAS RAJUTAN: Berbagai tas model rajutan ditawarkan di kawasan Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Sabtu, (20/4/2019). Mulai dari model wibi, kobo, ransel, bahkan model dompet dan tempat minum pun ada di sini. *3/mirshal/ riau pos

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jika selama ini pasar tas didominasi bahan dasar kulit, kini tas rajutan bahkan rotan sudah mulai digemari berbagai kalangan. Bagi pecinta tas rajut dan rotan khususnya di Pekanbaru, kini tidak perlu khawatir, karena tas tersebut mudah dijumpai. Seperti di car free night, car free day, maupun di halaman Masjid Agung An-Nur, tas tersebut mudah dijumpai.

Jika pengunjung, menyempatkan ke Masjid Agung An-Nur, berbagai model rajutan berbahan nilon dapat segera ditemui. Harga yang ditawarkan pun beraneka ragam. Tergantung jenisnya.

Dikatakan, pemilik tas rajut, Subroto, harga yang ditawarkan mulai dari Rp50 ribu sudah dapat memiliki tempat minum. Sementara untuk harga tas ditawarkan mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung model.

“Tas rajut tersebut ada model wibi, kobo, ransel, dompet, tempat minunan. Ada juga tas rotan. Jika warna maupun model yang ada tidak sesuai, pembeli bisa memberikan contoh dan kami siap membuatnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, pengerjaan tas tersebut berlangsung dua hari untuk jenis selempang, sementara untuk tas lainnya tergantung kerumitan sehingga bisa memakan waktu hampir 10 hari. Diakuinya, ia awalnya belajar otodidak karena orangtuanya bisa merajut. Berjalannya waktu ia pun mulai menekuni dengan berbisnis tas model rajut.

“Selain membuat sendiri, saya juga berkolaborasi dengan pengrajin lainnya berjumlah lima orang. Sehingga bisa menghemat waktu. Intinya kalau ingin membuat tas model rajut, harus ditekuni supaya cekatan,” ungkapnya.

Kemudian, dalam merajut pun harus memperhatikan ketelitian. Sementara, untuk rotan membeli dari pengrajin lain. Katanya, memilih rajut karena lebih tahan bahkan bisa sampai puluhan tahun. Lalu, untuk model bisa menyesuaikan perkembangan zaman dan akan diperbarui sesuai minta pembeli.

“Pembeli rata-rata dari Pekanbaru. Ada juga dari luar daerah bahkan luar negeri. Karena di Masjid An-Nur kan tempat wisata religi, tempat olahraga dan lainnya,” katanya.

Pembeli juga bisa memesan online ataupun mendapatkannya di CFD.

 “Tas berbahan dasar nilon ini bahannya ada yang di dapat di Pekanbaru maupun Jakarta di antaranya jarum pengait, resleting, finil, mesin jahit dan perlengkapan lain,” terangnya.

Selain itu, ia pun kerap menerima pesanan souvenir, sehinggga turut serta digeluti, seperti gantungan kunci. “Harapannya makin dikenal masyarakat, berkembang peminatnya, dan menyukai rajut serta rotan,” tutupnya.(*3)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook