PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Pelaksanaan Kongres HMI ke-29 yang dilaksanakan di Pekanbaru beberapa waktu lalu, ternyata hingga kini masih meninggalkan polemik. Pasalnya, pelaksanaan Kongres HMI yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau mencapai Rp 3 Miliar tidak cukup. Dan dalam pelaksanaan Kongres tersebut, pihak panitia lokal HMI masih menyisakan utang sekitar Rp650 juta. Uang tersebut digunakan untuk pembanyaran rental mobil, sewa hotel dan lain-lain pada saat pelaksanaan kongres beberapa waktu lalu tersebut.

Sayful, salah seorang pengusaha rental mobil, yang juga ikut dalam kepanitian HMI lokal pada pelaksanaan kongres HMI beberapa waktu lalu mengatakan, sampai hari ini belum ada kejelasan tentang pembanyaran hutang rental mobil, sewa hotel dan lain-lain yang diperkirakan sekitar Rp650 juta.

"Saya sudah konsultasi kepada Panitia Nasional Kongres HMI. Namun, pihak panitia pusat mengatakan belum memiliki anggaran untuk pembayaran utang tersebut. Karena panitia pusat mengatakan, pada saat kongres HMI itu telah menghabiskan anggaran 3 Miliar lebih. Sementara itu, saat ini panitia lokal masih berutang sekitar Rp650 juta lagi," ujar Syaful, Senin (21/3/2016).

Ketika ditanya, apa yang akan dilakukan Panitia lokal untuk membayar utang tersebut, Syaful menjawab akan meminta bantuan kepada alumni HMI yang ada di lingkungan Pemprov Riau.

"Kami akan meminta bantuan anggaran kepada alumni HMI yang duduk di pemerintahan untuk membantu membayar utang tersebut. Saya adalah pihak ketiga yang sangat dirugikan oleh panitia pusat pada pelaksanaan kongres HMI beberapa waktu lalu. Kami tanya ke panitia pusat kongres HMI, mereka tidak punya anggaran lagi untuk membayar utang karena anggaran 3 Miliar dari Pemprov riau sudah habis, bahkan kurang," terang Syaful.

Laporan: Dofi Iskandar

Editor: Boy Riza Utama