Massa HTI Tolak Kenaikan Harga BBM

Pekanbaru | Rabu, 21 Maret 2012 - 08:49 WIB

PEKANBARU (RP) -  Massa Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), Selasa (20/3) menggelar aksi penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM mulai 1 April 2012 mendatang.

Massa menilai kenaikan BBM sebagai bentuk kegagalan pemerintah mensejahterkan rakyat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

HTI (HTI) Kota Pekanbaru menggelar aksi simpatik, sekitar pukul 17.00 WIB, dibundaran Tugu Selais, di depan Kantor Wali Kota.

Aksi yang dilakukan dengan membagikan selebaran kepada pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas.

Selain itu, aksi ini cukup unik. Pasalnya puluhan ibu-ibu tersebut membawa peralatan rumah tangga, misalnya saja panci, diregen, sendok dan lain-lain yang ikut serta memperjuangkan nasib rakyat yang ada Indonesia.

Ketua muslimah HTI Provinsi Riau, Noveriyanti menyebutkan kaum perempuan menolak kebijakan pemerintah pusat yang akan menaikkan harga BBM. Pasalnya, kenaikan BBM berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

‘’BBM saja belum naik harga sembako sudah naik, apa lagi besok kalau sudah naik tentunya akan semakin parah perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Kenaikan harga BBM tersebut kata Yanti, merupakan salah satu langkah liberalisasi migas, yang akan memberikan peran yang lebih besar kepada negara asing untuk mengusai sumber daya strategis bangsa Indonesia dari hulu hingga ke hilir.

“Kebijakan ini jelaskan merugikan rakyat kerana merupakan kezaliman dan bertentangan syariat Islam. Kebijakan ini secara pasti akan menambah kesenggasaraan, kemiskinan, dan kekitidakadilan yang menimpa ummat. Untuk itu kaum ibu diseluruh Indonesia menolak kebijakan kenaikan harga BBM ini,” ujarnya.

HTI ke DPR RI

Sementara itu di tempat terpisah, massa HTI Jakarta datang ke depan pintu masuk gedung MPR/DPR RI tidak hanya membawa spanduk, namun mereka juga membawa sejumlah alat dapur seperti periuk, kuali hingga sendok penggorengan. Tindakan itu menurut para demontsran sebagai bentuk protes kaum perempuan atas rencana pemerintah menaikkan BBM.

Orator Muslimah Hisbut Tahrir Indonesia, Rahmah Qomariah dalam orasinya mengatakan, sebentar lagi BBM akan dinaikan, hal itu akan membelenggu perempuan Indonesia dalam perangkap kemiskinan. “BBM naik transportasi naik, apakah sayur mayur bisa jalan sendiri ke pasar tanpa transportasi,” katanya.

HTI menyebutkan pemerintah baru berencana menaikkan harga BBM, tapi kenyataan di lapangan, harga sembako sudah naik. Menurutnya perempuan paling merasakan dampak kenaikan BBM. Apalagi saat ini ada 111 juta perempuan Indonesia melarat.

“Sebelum BBM naik, banyak anak anak kita mengalami gizi buruk, jumlahnya mencapai 1 juta anak. Itu karena orangtua tidak mampu penuhi kebutuhasn gizi dan nutrisi anak anak bangsa” teriak Rahmah Qomariah ditengah aksi yang dijaga ketat kepolisian di depan Gedung MPR/DPR RI kemarin.

Ditegaskannya, kemiskinan yang diderita perempuan Indonesia juga memaksa mereka menjadi TKI dengan berbagai penderitaan yang dialami. Ada 11 ribu TKI yang dipenjara, banyak yang dipancung.

Juru Bicara HTI, Iffa Ainur mengatakan, kenaikan BBM membawa pengaruh liberalisasi sektor migas dari hulu sampai hilir. (uci/fat)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook