PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Air mata Lasto Sibarani terus mengalir membasahi pipinya. Sesekali dia menyekanya. Pria paruh baya itu tak kuasa menahan tangis kala menceritakan sosok putranya Bripka Anumerta Hendra Saut Sibarani, anggota Brimob meninggal di Papua," cerita Lasto Sibarani.
Kabar itu, kata dia, sontak membuat dirinya terkejut. Bahkan, ibunda Hendra teriak histeris mengetahui anak ketiga dari tujuh bersudara itu telah tiada. “Ibuk, teriak histeris mendengar Hendra telah meninggal dunia,” katanya terbata-bata.
Disampaikan Lasto, dirinya tidak punya firasat putranya meninggal dunia. Bahkan Lasto, sempat berkomunikasi dengan pria 33 tahun itu pada Senin (15/12) lalu dan memberitahu akan pulang ke Pekabaru pada 29 Desember mendatang. Percakapan itu ternyata merupakan komunikasi terakhir dengan anaknya. “Saya juga berpesan kalau pergi jangan sendirian. Selalu ikut sama kesatuan dan jangan tinggalkan pos penjagaan,” sebut Lasto mengulas percakapan melalui sambungan telepon.
Diceritakan Lasto, almarhum memiliki cita-cita ingin menjadi polisi sejak kecil. Sebelum tamat dari SMK Muhammadiah, Senapelan, Hendra telah mempersiapkan diri menjadi Korps Bhayangkara. Tak hanya itu, seluruh persyaratan untuk melamar menjadi polisi diurusnya sendiri tanpa memberitahu orang tua.
"Jadi pas waktu kelas 3, dia ngurus seluruh persyaratan untuk melamar jadi polisi," lirihnya.
Kala itu Lasto sempat pesimis anaknya akan menjadi seorang polisi. Karena dirinya merupakan keluarga yang tak berada. “Saya bilang, gimana kau (Hendra) mau jadi polisi lihatlah kondisi keadaan bapakmu. Tapi dia menjawab berdoa sajalah Pak. Kalau Tuhan memberkati pasti tercapai,” sebut Lasto menirukan perkataan Hendra.
Dikatakan Lasto, Hendra yang berbakti kepada orang tua, penurut, rajin dan menjadi panutan bagi adik-adiknya. Kemudian, bagaimana pun kondisi selalu menyempatkan berkunjung ke rumah orang tuanya setiap hari.
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan jenazah Bripka Anumerta Hendra Saut Sibarani tiba di Pekanbaru, Jumat (20/12). Lalu disenyamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma. “Jenazah almarhum tiba besok (hari ini, red). Kami akan menangani dan memakamkan secara militer di makam pahlawan,” kata Agung.
Proses pemakaman ini, lanjut Alumni Akpol 1988, akan diikuti seluruh personel Polda Riau. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada anggota Brimob Polda Riau yang gugur dalam menjalankan tugas di Papua.
"Dia adalah pahlawan kita, dia adalah pejuang kita. Kami mendoakan agar keluarga almarhum
sabar menghadapi cobaan ini," ujar mantan Deputi Siber BIN.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menambahkan, Brigadir Hendra Saut Sibarani mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa anumerta (KPLBA) dari Kapolri Jenderal Idham Azis. Kenaikan pangkat luar biasa anumerta tersebut sesuai dengan Surat telegram Kapolri Nomor: STR/807/XII/2019 tanggal 18 Desember 2019 yang ditandatangani oleh Karo Binkar SSDM Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
"Brigpol Hendra Saut Parulian mendapat kenaikan pangkat dari Brigpol menjadi Bripka Anumerta," kata Sunarto.
Hendra merupakan satu dari 300 anggota Brimob Polda Riau yang diberangkatkan ke Papua, Sabtu (30/8) malam. Dia ditugaskan untuk bantuan pengamanan di Bumi Cendrawasih yang tengah bergejolak pascakerusuhan beberapa waktu lalu. Dia meninggal setelah dianiaya oleh sekelompok masyarakat. Dia mengalami luka akibat benda tumpul bagian kepala, tulang belakang remuk, pelipis kanan lebam.(rir)