KOTA (RIAUPOS.CO) - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) jadi sorotan pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Pascabanjir, masyarakat Pekanbaru diminta untuk ikut mencegah potensi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Pekanbaru Yanti mengatakan, kasus penyakit DBD paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Tenayan Raya dengan 56 kasus.
Untuk itu daerah tersebut yang paling jadi fokus perhatian Diskes dalam menekan kasus DBD itu. Untuk menekan kasus DBD itu, diskes memberikan solusi yang tepat yaitu 3 M plus.
“Cara pencegahan dengan 3 M plus, menguras, menutup, mengubur,” ungkap Yanti kepada Riau Pos Rabu (19/12) kemarin.
Sementara perkembangan kasus DBD di wilayah kecamatan lainnya di Pekanbaru juga jadi perhatian. Dinas kesehatan mendata total kasus DBD di Pekanbaru mencapai sebanyak 346 kasus DBD.
Kecamatan Sukajadi 24 kasus, Senapelan 22 kasus, Pekanbaru Kota 11 kasus, Rumbai Pesisir 20 kasus, Rumbai 18 kasus.
Kemudian Kecamatan Limapuluh 20 kasus. Kecamatan Sail 3 kasus, Bukit Raya 25 kasus, Marpoyan Damai 44 kasus, Tenayan Raya 56 kasus, Tampan 51 kasus dan Payung Sekaki 52 kasus.
Selain mengubur, menguras dan mendaur ulang barang, masyarakat juga dianjurkan memakai kelambu menutup tempat tidur.
Guna menghalangi nyamuk mendekat saat tidur. Penggunaan anti nyamuk juga dapat mencegah dan membasmi nyamuk di dalam rumah. (ilo)