Max Robert Diintervensi Oknum DPRD

Pekanbaru | Jumat, 20 Desember 2013 - 08:43 WIB

Max Robert Diintervensi Oknum DPRD
Sekitar 35 unit travel gelap masih menunggu persidangan di halaman parkir Kantor Dishubkominfo, Kamis (19/12/2013). Foto: teguh prahitna/riau pos

KOTA (RP) - Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas (Wasdal) Dishub Kota Pekanbaru, Max Robert mengaku diintervensi oknum yang mengaku anggota DPRD Pekanbaru.

Tujuannya agar travel plat hitam yang telah diamankan di kantor Dishubkominfo Pekanbaru dilepaskan. Oknum yang mengaku DPRD Pekanbaru tersebut, mengutus sopir travel untuk menemui Max Robert.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Tadi sopir travelnya minta tolong agar dilepas travelnya. Tidak saya lepaskan, dan setelah itu di HP saya ada SMS yang mengaku anggota DPRD Pekanbaru. Dia minta tolong agar travel dikeluarkan dari penahanan Dishub,’’ ungkap Max Robert saat ditemui Riau Pos Kamis (19/12) kemarin di kantornya.

Max Robert sendiri mengaku tidak mengatahui anggota DPRD Pekanbaru yang mana dan siapa. Soalnya, tidak ada penjelasan. Menurut dia, itu bisa jadi hanya sopir travel yang mencoba meneror Max Robert.

‘’Tidak tahu anggota DPRD Pekanbaru yang mana. Kita kan kenal juga anggota DPRD, di SMS juga tidak disebutkan siapa. Cuma dalam SMS dia mengaku anggota DPRD Pekanbaru dan minta tolong travel yang kami amankan agar dilepaskan,’’ tambah Max Robert.

Ketika Riau Pos meminta nomor handphone orang yang mengaku anggota DPRD yang telah mengirimkan SMS ke Max Robert, untuk dikonfirmasi, Max Robert tak bersedia memberikan nomor  tersebut.

Max Robert mengaku tidak bakal mengeluarkan travel-travel yang mereka amankan dalam razia. Soalnya, harus melalui proses sidang dan penahanan selama dua pekan dulu.

‘’Harus melalui mekanisme, tidak bisa asal lepaskan. Artinya kami bersama aparat Polri dan Organda tetap komitmen serius dan tegas bertindak terhadap travel plat hitam,’’ ungkapnya.

Berdasarkan data Dishubkominfo Pekanbaru, setidak sampai hari ini Kamis (19/12), sebanyak 31 travel plat hitam diamankan dan ditahan di kantor Dishub Pekanbaru. Itu hasil razia di lintas barat (simpang Garuda Sakti) dan razia di titik lintas utara (Simpang Gelombang Rumbai)

Max Robert mengatakan, setidaknya sudah sebanyak 31 travel plat hitam yang telah diamankan di kantor Dishubkominfo Pekanbaru. Armada travel tersebut akan dikeluarkan setelah ditahan selama dua pekan untuk mengikuti tahapan prosedur yang berlaku.

‘’Beberapa hari ini kami tim Dishub, Polri dan Organda rutin melaksanakan razia di titik lintas barat dan utara. Hasilnya sampai dengan sekarang sudah ada 31 travel plat hitam kami amankan,’’ tuturnya.

Lintas barat menjadi target utama petugas. Diketahui travel plat hitam paling ramai melintasi titik tersebut. Sebanyak 21 armada travel yang telah diamankan tersebut rata-rata tertangkap di simpang Garuda Sakti.

Travel tersebut seluruhnya memiliki rute jurusan Pekanbaru-Sumatera Barat (Sumbar). Sedangkan di lintas utara sebanyak 10 travel plat hitam.

‘’Travel ilegal rata-rata ya mobil pribadi, jenis Toyota Avanza, Inova, Xenia, Suzuki APV dan lainnya. Pokoknya mobil pribadi kebanyakan,’’ sebut Max Robert.

Razia rutin yang kerap digelar tim tersebut, sebagai tindaklanjut dari komitmen antara Dishub Provinsi Riau dengan Dishub Pekanbaru, bersama Satlantas se-Riau dalam pertemuan pembentukan Forum LLAJ Riau yang diselenggarakan beberapa waktu silam di Pekanbaru.

Salah satu target atau komitmen Forum LLAJ tersebut yakni memberantas keberadaan travel ilegal yang menjamur beroperasi di Pekanbaru. Untuk itu, tim di Kota Pekanbaru sendiri sudah melaksanakan razia rutin, begitu juga dilakukan kabupaten/kota.

‘’Artinya travel plat hitam harus mutasi ke plat kuning, karena tidak ada tempat yang aman. Seluruh pemerintah dan instansi terkait sedang memburu travel plat hitam ini,’’ tutupnya.

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sondia Warman sangat menyayangkan apabila ada anggota DPRD Pekanbaru yang menginterpensi Dishubkominfo Pekanbaru.

Menurutnya, selama DPRD Pekanbaru sangat menyoroti terkait travel plat hitam.

“Saya akan bertindak, itu apabila benar anggota DPRD. Tapi tidak menutup kemungkinan oknum yang mengatasnamakan DPRD. DPRD saya kira yang sangat mendukung dishub untuk menertibkan sarana angkutan, termasuk travel. Intinya kami harus mendukungnya,” ujar politisi PAN ini kepada Riau Pos. (ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook