PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Masyarakat Kota Pekanbaru mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kelangkaan premium mulai dirasakan sejak sepekan terakhir. Jika pun ada, antrean panjang sudah menanti. Setidaknya, perlu waktu setengah jam untuk bisa mendapat giliran membeli premium.
Pantauan Riau Pos, Kamis (19/11), antrean kendaraan roda dua dan roda empat terlihat di sejumlah SPBU. Seperti di SPBU Jalan Arifin Achmad dari arah simpang Jalan Soekarno Hatta.SPBU Jalan Durian, SPBU Jalan Ababil, SPBU Jalan Sudirman, SPBU Jalan Srikandi, dan beberapa lokasi lainnya
Di SPBU Jalan Arifin Achmad, antrean kendaraan roda empat mengular sampai keluar dari halaman SPBU dan antre di ruas badan jalan.
Seorang warga, Sario, mengaku kesulitan mendapatkan premium hingga harus bersabar mengantre sampai 30 menit. "Kami berharap agar premium kembali normal, sehingga tidak ada lagi antrean panjang. Kalau begini kan bisa menghabiskan waktu," ujar Sario, Kamis (19/11).
Riau Pos juga memantau antrean kendaraan terjadi SPBU Jalan Srikandi, Kecamatan Tampan. Saking panjangnya antrean, sempat terjadi kemacetan.
Seorang pembeli premium Roni mengaku sudah mengantre sepeluh menit dan antrean masih panjang. "Ya namanya juga perlu. Mau ga mau harus antre," imbuhnya.
Pengendara motor lainnya, Ika, menyebut, dirinya rela antre karena harga premium yang lebih murah. "Kalau isi premium bisa full. Lebih murah premium dari pada yang lain," ucapnya. Bambang, warga Kecamatan Tampan juga mengaku akhir-akhir ini sulit mendapatkan premium. "Banyak SPBU yang kehabisan stok premium," katanya.
Ia berharap masalah ini cepat teratasi. "Membeli premium adalah pilihan untuk bisa berhemat di tengah pandemi seperti ini. Jangan tambah beban masyarakat dengan kelangkaan premium," katanya.
Dikonfirmasi perihal kelangkaan premium ini, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau Lisda Erni mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi ke Pertamina. Dan Pertamina mengungkapkan bahwa penyaluran BBM normal. Bahkan saat ini penyaluran untuk produk premium estimasi over hingga 121 persen di akhir tahun.
Berdasarkan informasi dari Pertamina, kuota premium 2020 di Pekanbaru 142.130 Kiloliter (KL). Namun realisasi Oktober sudah mencapai 143.640 KL atau over 101 persen. "Meski kuota sudah habis, pihak Pertamina tetap menyalurkannya," katanya.
Lisda memperkirakan terjadi peningkatan pembelian premium. "Sekarang ini akses ke Pekanbaru makin mudah. Apalagi sejak beroperasinya tol, makin banyak kendaraan yang masuk Pekanbaru, sehingga muncul antrean di SPBU," sebutnya.(p/sof/dof/yls)
Laporan: TIM RIAU POS (RIAUPOS.CO)