PTPN V Dianugerahi The Best SOE 2022

Pekanbaru | Kamis, 20 Oktober 2022 - 10:34 WIB

PTPN V Dianugerahi The Best SOE 2022
CEO PTPN V Jatmiko Santosa saat menerima piagam penghargaan The Best State Owned Enterprise (SOE) 2022 buat PTPN V yang diserahkan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi dan Chairman Infobank Joko Suyanto dalam kegiatan Islamic Finance Summit and The Best SOE 2022 di Bali, akhir September 2022. (HUMAS PTPN V UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Perkebunan Nusantara V berhasil meraih penghargaan prestisius sebagai anak perusahaan perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbaik atau The Best State Owned Enterprise (SOE) 2022.

Penghargaan tersebut merupakan hasil positif dari beragam transformasi PTPN V serta dukungan Kementerian BUMN selama tiga tahun terakhir yang berimbas pada kinerja gemilang perusahaan sepanjang 2021 lalu dengan mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah.


Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi serta Chairman Infobank Joko Suyanto menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam kegiatan Islamic Finance Summit and The Best SOE 2022 di Bali, akhir September 2022 lalu.

Fathan mengapresiasi perusahaan BUMN dengan kinerja keuangan terbaik di Indonesia sepanjang 2021. Selain itu, ia berharap perusahaan plat merah tersebut dapat memberikan manfaat secara luas kepada masyarakat.

"Penghargaan ini adalah tolak ukur kinerja BUMN yang jelas, bagaimana performa, akuntabilitas, GCG (good corporate governance) dan lainnya. Untuk itu, selama kepada BUMN yang telah menorehkan kinerja terbaik. Semoga dapat memberikan manfaat luas kepada bangsa dan masyarakat," kata dia.

Joko Suyanto menambahkan bahwa penghargaan tersebut didasarkan pada kinerja basis finansial perusahaan BUMN. Secara keseluruhan, terdapat 127 BUMN yang dinilai. Selain keuangan, GCG, manajemen resiko, efisiensi, serta rentabilitas menjadi bagian dari penilaian oleh tim juri.

"(Penilaian penghargaan ini) intinya adalah basis kinerja keuangan. Tapi ada (juga) hal kualitatif, mengenai GCG dan risk management juga kami lihat. Selamat kepada seluruh BUMN yang memiliki kinerja terbaik," paparnya.

Selain PTPN V, penghargaan serupa juga diraih oleh induk perusahaan, Holding Perkebunan Nusantara III (Persero). Holding Perkebunan masuk dalam 5 besar BUMN terbaik tahun 2022, sedangkan PTPN V ada di tiga besar terbaik anak perusahaan BUMN mengungguli Kimia Farma, PGN, dan lainnya.

Penghargaan itu sendiri merupakan hasil riset yang dilaksanakan secara independen dan akuntabel oleh Biro Riset Infobank (BiRI) terhadap kinerja 127 perusahaan BUMN sepanjang 2021. Riset tersebut menyatakan bahwa PTPN V yang dinakhodai Jatmiko Santosa berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2021 lalu.

Di mana, PTPN V memperoleh laba PTPN V sepanjang 2021 mencapai Rp1,3 triliun atau melonjak 212,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perolehan laba ini ditopang peningkatan pendapatan usaha sebesar 39,46 persen atau menjadi Rp7,42 triliun. Anak usaha PTPN III ini tercatat beraset Rp10,98 triliun per 2021.

Tak hanya dari sisi pertumbuhan yang solid, hasil riset turut menyatakan indikator keuangan lain juga terlihat siginifikan dari sisi rentabilitas dengan return of equity atau ROE tercatat 47,73 persen dan menjadi yang tertinggi se-BUMN. Juga return of asset sebesar 12,62 persen yang juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan anak BUMN.

Selanjutnya, dari sisi efesiensi PTPN V juga memiliki catatan gemilang dengan rasio BO/PO di posisi 72,98 persen. Sehingga, berdasarkan penilaian-penilaian tersebut PTPN V dinilai oleh BiRI layak menjadi anak perusahaan perkebunan milik negara terbaik di Indonesia, mengungguli banyak anak perusahaan lainnya dan klaster serupa dengan predikat Sangat Bagus.

Perbaikan dan Perubahan Keniscayaan

Ragam perbaikan yang diusung Jatmiko Santosa yang mendapat dukungan penuh semangat transformasi Menteri BUMN, Erick Thohir dalam kurun waktu tiga tahun terakhir juga menempatkan PTPN V sebagai anak perusahaan terbaik ketiga seluruh Indonesia.

Meskipun, ia mengakui program-program perbaikan yang diusung di tubuh PTPN V pada awal melanjutkan tongkat kepemimpinan membuat segelintir karyawan tidak nyaman, namun ia tetap berpegang teguh pada prinsip.

"Bahwa perubahan itu adalah keniscayaan. Perbaikan dan perubahan harus dilakukan bersama, bergerak bersama. PTPN V harus berubah untuk menjadi perkebunan sawit terbaik di Indonesia," ujarnya.

Tak jarang, ia mengatakan diawal-awal dirinya harus tegas dan keras, bahkan dianggap bertangan besi untuk mengusung perubahan menuju perbaikan. Rewards dan punishment menjadi salah satu caranya. Bahkan, tak sungkan ia mempersilakan karyawan yang tak sejalan dengan semangat perbaikan untuk mundur teratur.

Di tahun 2019-2020 saja lebih dari 100 karyawan mendapatkan konsekuensi berat akibat melanggar aturan ataupun tata kelola yang berlaku. Hingga akhirnya, PTPN V kini menjelma menjadi salah satu anak perusahaan BUMN yang diperhitungkan, termasuk didapuk sebagai SOE 2022.

Untuk itu, Jatmiko Santosa mengatakan bahwa penghargaan ini ia persembahkan kepada segenap karyawan PTPN V yang tanpa lelah terus semangat terlibat aktif beragam transformasi dan melakukan beragam perbaikan selama tiga tahun terakhir.

"Penghargaan ini saya dedikasikan kepada seluruh karyawan PTPN V. Semangat, tekad, komitmen, dan kerja keras teman-teman semua adalah kunci utama transformasi yang dilakukan bersama selama tiga tahun terakhir ini. Terima kasih," kata Jatmiko.

Jatmiko yang menakhodai PTPN V sejak medio 2019 sukses membawa perusahaan sawit di Riau itu memecahkan rekor operasional dan rekor finansial secara berturut-turut itu menyatakan selalu ada ruang perbaikan yang dapat dikembangkan.

Sebagai salah satu dari 14 anak perusahaan Holding Perkebunan, PTPN V memang bergerak lincah dalam tiga tahun terakhir dengan berbagai terobosan baik on farm maupun off farm. Ragam perbaikan tersebut selaras dengan semangat transformasi yang dibawa Menteri BUMN, Erick Thohir selama kurun waktu tiga tahun terakhir.

Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, baik sesama PTPN, BUMN lain hingga swasta, termasuk dengan memperkuat petani sawit yang jumlahnya sangat besar di Riau menjadi bagian dari strategi transformasi PTPN V.

Tercatat berbagai kolaborasi PTPN V menjadi stimulus bagi perusahaan penghasil CPO ini memiliki segudang ‘gelar’. Contohnya kerja sama dengan BRIN yang mendorong PTPN V untuk menggesa pembangunan biogas secara swadaya. Hal ini kemudian menasbihkan PTPN V sebagai perusahaan perkebunan negara yang terbesar dalam pengelolaan energi terbarukan.

Selanjutnya kolaborasi bersama pemerintah daerah, BPDPKS, dan Himbara dalam mengelola sawit rakyat, yang membuat PTPN V sebagai perusahaan offtaker peremajaan sawit rakyat terluas di Indonesia saat ini.

Begitu juga sinergi dengan PPKS dalam upaya penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat bagi petani swadaya dan menjadikan PTPN V sebagai satu-satunya BUMN perkebunan yang berhasil menyalurkan lebih dari 1,4 juta bibit unggul bersetifikasi ke lebih 5.000 petani dalam kurun satu tahun terakhir.

Kemudian, sinergi lainnya yang turut memberi value added yang signifikan semisal KSO kebun Kopi bersama PTPN XII dan kerja sama PLN yang memberikan nilai efisiensi bahan bakar dalam jumlah besar. "Transformasi Pak Erick Thohir menjadi panutan bagi kami untuk terus menggelorakan semangat perubahan ke seluruh lini perusahaan," ujarnya.

‘’Kami beruntung, berbagai inisiasi dan niat baik untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan perbaikan, selalu mendapatkan dukungan dari Pemegang Saham. Semoga dampak positif yang dihasilkan semakin optimal, sehingga harapan kita dapat menjadi bagian Indonesia yang bangkit lebih cepat pulih lebih kuat segera terwujud. Ini sudah tugas kita sebagai abdi negara," tambahnya.

Dalam setiap kesempatan, Jatmiko selalu berpesan bahwa transformasi adalah kunci untuk menghadapi beragam perubahan. Sementara perubahan sendiri adalah sebuah keniscayaan yang tak mungkin terhindarkan.

Ia menuturkan semangat perubahan yang diusung Menteri BUMN, Erick Thohir turut menjadi stimulus akan penciptaan keunggulan kompetitif di bidang SDM dan penerapan Teknologi 4.0 serta impelementasi Operating Excellence, Precision Farming, Commodity Re-focused, dan Cost Efficiency. Seluruh Grand Strategy ini diakselerasi melalui semangat transformasi digital, transformasi human capital, serta penerapan good corporate governance.

Alhasil, dalam tiga tahun terakhir, ragam inovasi dan kebijakan yang telah ditempuh menjadi cikal bakal munculnya beragam inovasi berbasis digitalisasi, mulai dari Sawit Rakyat Online, Dekarbonisasi, Digitalisasi, NBEX, Millena, Olidos, Intank yang seluruhnya menjadi program pionir PTPN V dan telah diterapkan sejumlah anak perusahaan di bawah Holding Perkebunan.

"Kami di PTPN V percaya bahwa industri kelapa sawit bukan hanya terbatas pada komoditas strategis dan prospektif untuk meningkatkan ekonomi, melainkan juga berbasis lingkungan. Untuk itu, PTPN V berkomitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan menjadikan green energy sebagai bagian dari perjalanan perusahaan.(ifr/eca)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook