Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co
Gundukan sampah dan endapan sendimentasi serta minimnya perawatan dituding sebagai perusak drainase di wilayah Kota Pekanbaru.
Dampaknya, jika hujan turun dengan itensitas tinggi maka drainase akan memuntahkan air ke bahu jalan. Akibatnya lalu lintas jadi terganggu.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru Mulyanto mengakui drainase yang berada di sepanjang kiri-kanan jalan protokol dan jalan alternatif di Kota Pekanbaru kerap terjadi kerusakan dan sendimentasi. Itu sebabnya sampah menumpuk di sepanjang aliran drainase dan endapan tanah dan pasir.
‘’Drainase mengalami sendimentasi serta endapan sampah, begitu juga tanah dan pasir,’’ kata Mulyanto kepada Riau Pos kemarin. Setiap musim hujan turun dalam beberapa jam saja genangan air di jalan raya tidak dapat dihindari.
Genangan air tersebut tidak langsung surut, perlu beberapa waktu agar air kembali surut. Ini membuktikan bahwa drainase di Kota Pekanbaru tidak berfungsi maksimal.
Seperti halnya di Jalan Khaharudin Nasution, Jalan Soebrantas dan Jalan Jenderal Soedirman, serta di Jalan Teratai. Beberapa titik di jalan tersebut selalu tergenang air ketika hujan melanda Pekanbaru.
Saat ini PU sendiri telah menurunkan tim petugas untuk membersihkan sampah, pasir serta lumpur yang membersihkan sumbatan di drainase di jalan-jalan tersebut. Tetapi nyatanya masih belum optimal.
‘’Drainase di titik-titik jalan tersebut sudah kita keruk lumpurnya dan sudah bersih, tetapi terkadang memang masih juga meluap airnya. Itu karena drainase sudah tidak bisa menampung besarnya air. Saat ini petugas juga sedang sibuk membersihkan drainase di jalan-jalan lainya,’’ ungkapnya.(nto)