Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru muslim_nurdin@riaupos.co
Tak lama lagi umat Islam akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1433 H atau biasa disebut hari raya kurban.
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, keperluan hewan kurban untuk Kota Pekanbaru mencapai 5.000 ekor dan sebagiannya didatangkan dari luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Ir H Sentot Djoko Prayitno kepada Riau Pos, Rabu (19/9) mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisir terhadap ketersediaan jumlah hewan kurban di tingkat petani lokal.
Hal ini berguna untuk mengetahui seberapa kemampuan yang bisa dipenuhi oleh peternak lokal dalam menyediakan hewan kurban pada hari raya nanti.
‘’Sekarang kita sedang melakukan inventarisir terhadap jumlah hewan untuk kurban, mulai dari kambing, sapi sampai dengan kerbau, yang ada di tingkat petani lokal. Apakah jumlah yang ada ini akan mampu mencukupi permintaan masyarakat nantinya, ini yang sedang kita coba hitung,’’ ungkapnya.
Kalau ternyata nantinya jumlah hewan kurban di tingkat petani lokal tidak bisa mencukupi permintaan masyarakat pada saat hari raya, maka Distan katanya, akan berusaha untuk mendatangkan tambahan hewan kurban dari daerah luar, bisa saja dari Provinsi Sumbar, Jambi dan Lampung.
‘’Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya jumlah hewan kurban yang ada di petani lokal itu tidak mencukupi. Biasanya kita terpaksa mengambil tambahannya dari beberapa daerah lain, seperti misalnya dari tiga provinsi yang ada tadi. Tahun kemarin jumlah hewan kurban yang diperlukan di Pekanbaru mencapai lebih kurang 5.000 ekor lebih,’’ ujarnya.
Tahun ini, lanjut Sentot, jumlah tersebut diperkirakan akan lebih banyak lagi. Karena ini bisa lihat dari jumlah masjid yang ada di Pekanbaru sekarang. Di mana jumlahnya sudah mencapai 600 unit. Sementara tahun lalu jumlah masjidnya hanya sekitar 500 lebih,’’ kata Sentot.
Di sisi lain, terkait tim pemeriksa kesehatan hewan kurban dinyatakan Sentot juga segara akan dipersiapkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru.
Direncanakan mulai H-20 sebelum Idul Adha, akan dimulai pengecekan kesehatan hewan Qurban. Karena dikhawatirkan, ada beberapa penyakit berbahaya yang ditularkan melalui daging semisal penyakit antraks, kuku mulut dan juga sapi ngorok.(yls)