(RIAUPOS.CO) - DI bawah guyuran hujan saat pelaksanaan upacara kemerdekaan RI di Kota Pekanbaru menjadi saksi bisu, keberhasilan 40 anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dalam menjalankan tugas. Perlahan tapi pasti, langkah demi langkah secara teratur dan tertata rapi diperlihatkan mereka ketika hendak memasuki lapangan usai protokoler membacakan agenda pengibaran bendera.
Hingga akhirnya, mereka sampai di depan tiang bendera. Ditengah ketegangan para anggota Paskibra itu, Adisti dan Dinda secara perlahan keluar dari barisan, bergerak menuju serta menaiki panggung tempat pembina upacara untuk menyerakan bendera replika dan mengambil bendera yang sudah siap dikibarkan.
Meski terlihat gugup, namun mereka berdua berhasil menuntaskan tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan kepadanya dengan baik hingga proses kegiatan tersebut selesai.
Adisti Galuh Inayah ketika dijumpai Riau Pos usai pelaksanaan upacara mengaku, sempat merasa gugup ketika awal-awal memasuki lapangan upacara, karena takut salah. Tapi ini semua dapati dilewati dengan baik. “Tadi sempat gugup. Alhamdulillah bisa dilewati,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Sambung siswi MAN 2 Model Pekanbaru itu, semula ia tidak menyangka dirinya bakal ditunjuk sebagai pembawa baki pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-73 di Kota Pekanbaru. Karena menurutnya, pembawa baki memikul tanggung jawab yang cukup berat. Apalagi berhadapan langsung dengan Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST Mt sekalu inspektur dan disaksikan seluruh perserta upacara.
“Saya merasa bangga ditunjuk dan dipercaya membawa baki oleh pelatih, pengasuh dan senior. Ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya,” papar dara kelahiran Padang 17 tahun lalu.
Untuk terpilih menjadi anggota Paskibra lanjut buah hati pasangan Irzal Roswandi dan Desrileny, bukan suatu perkara yang mudah. Banyak proses dan tahapan demi tahapan yang dilalui. Mulai dari seleksi dari sekolah hingga diutus jadi perwakilan sekolah untuk tingkat Kota Pekanbaru.
“Seleksi dari sekolah dulu. Akhirnya terpilih 10 orang untuk mewakili sekolah,” imbuh dara berkulit hitam manis itu.
Setelah itu barulah dirinya mengikuti seleksi tingkat Kota Pekanbaru yang diikuti sekitar 400 siswa/i yang ada di Kota Bertuah. Di mana sebut dia, proses seleksi dimulai dari tes fisik, jasmani dan lain sebagainya.
“Seleksi itu dari awal Maret. Tes fisik seperti lari, sit up, push up. Lalu tes apakah ada cacat tangan dan kaki. Seleskinya cukup ketat, hingga akhirnya saya bisa terpilih menjadi anggota Paskibra,” tambah perempuan bercita-cita jadi seorang dokter.
Diceritakan dia, menjelang hari H, dirinya melewati masa karantina yang berlangsung selama sepuluh hari. Pada masa itu kata dia, tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua, meki menggunakan handphone. Bahkan untuk menonton televisi juga tidak bisa. Hari-hari yang dilewati diisi dengan latihan.
“Banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat selama masa karantina,” singkatnya.
Senada juga dikatakan Dinda Narizka Tassane yang juga membawa baki dalam pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan RI ke-73. Dia menyebutkan, menjadi seorang paskibra merupakan cita-citanya dari sejak kecil.
“Cita-cita sejak kecil, karena saya melihat proses pengibaran bendera, membawa baki, baris-berbaris itu yang membuat saya tertarik,” ungkap siswi SMA Negeri 8 Pekanbaru.
Tambah gadis berusia 16 tahun itu, menjadi Paskibraka merupakan bukan hal yang pertama kali diikutinya. Melainkan, sebelumnya Ia telah mengikuti sejak duduk di bangku sekolah menegah pertama (SMP) dengan mengikuti ekstrakulikuler pasukan khusus (pasus).
”Hingga saya terpilih jadi paskibraka tingkat Kota Pekanbaru,” ucap putri pasangan Hondarizal dan Eka Darmawati itu.
Selain itu selama mengikuti proses dirinya mengaku, banyak mendapat pengalaman dan pembelajaran, terutama pada saat di karantina. Dimana dia mengaku, diajarkan untuk disiplin, menghargai satu dengan lainnya, menghilangkan sikap apatis, egois dan harus peduli dengan sesama.
“Banyak pengalaman dan pembelajaran. Kami diajarkan untuk jadi yang lebih baik. Dan apa yang saya telah peroleh ini tak lepas dari dukungan orang tua saya sejak awal,” imbuh Dinda.
Usai pelaksanaan upacara peringatan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT turut memberikan apresiasi dan selamat kepada para anggota paskibra. Dia mengaku, sangat bangga terhadap Paskibraka yang tetap bersemangat menjalankan tanggung jawab di tengah guyuran hujan. “Saya apresiasi dan bangga kepada mereka, telah menjalankan tugasnya dengan baik,” singkat Wako.***