PU Pekanbaru Disebut Tidak Tepati Janji

Pekanbaru | Selasa, 20 Agustus 2013 - 09:16 WIB

PU Pekanbaru Disebut Tidak Tepati Janji
Pengendara sepeda motor melintas di Jembatan Srikandi yang mengalami penurunan pembatas dengan jalan, Senin (19/8/2013). Foto: joko susilo/riau pos

PEKANBARU (RP) - Perbaikan Jembatan Srikandi yang mengalami penurunan pembatas dengan jalan (oprit) belum kunjung dilakukan perbaikan. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru pun dituding masyarakat telah mengingkari janji.

Pasalnya, dalam berita di media, PU Pekanbaru mengatakan telah gencar merealisasikan perbaikan. Tetapi kenyataanya perbaikan tersebut belum ada. ‘’Pemerintah pembohong, katanya sudah melaksanakan perbaikan. Tetapi kondisinya masih sama. Belum ada perbaikannya,’’ kata warga setempat yang mengaku bernama Jhoni kepada Riau Pos, Senin (19/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakan mantan RT tersebut, penurunan yang terjadi pada Jembatan Srikandi tersebut sudah lebih dari setahun. Dengan kondisi jembatan tersebut menyulitkan pengendara yang melintasinya.

Antara jembatan dengan pembatas aspal jalan renggang sekitar dua Cm. Kemudian terjadi oprit yakni antara jembatan dan jalan tingginya tidak sama.

‘’Sehingga kendaraan yang melintasi jembatan harus ektra hati-hati. Posisinya naik sehingga setiap kendaraan yang melewatinya jika tak hati-hati pasti sangkut, baik mobil maupun kendaraan lain. Pokoknya sudah parah sekali opritnya,’’ungkap Jhoni.

Padahal umur jembatan tersebut terbilang masih belum lama, baru sekitar lima tahunan dibangun. Tetapi kondisinya sudah mengkhawatirkan pengguna jalan. Itu membuktikan pembangunan jembatan yang dilakukan pemerintah kurang perencanaan yang matang atau terkesan asal jadi. ‘’Khusunya warga sini, kan tak ada jalan lagi dan harus melewati jembatan kalau ingin ke luar ke kota,’’ jelasnya.

Sudah Dianggarkan

Perbaikan Jembatan Srikandi tersebut sudah dianggarkan tahun 2013 sebesar lebih Rp600 juta. Tetapi karena ditaksir banyak yang harus diperbaiki anggaran tersebut masih perlu penambahan.

‘’Sudah dianggarkan, perbaikan pun sudah dimulai di bawahnya untuk penahannya,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PU Kota Pekanbaru, Ahmad Ridha kepada Riau Pos, Senin (19/8). Ditanya kapan perbaikan bagian atas orpit jembatan yang menjadi masalah pengguna jalan tersebut, Ridha mengatakan disegerakan.

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jembatan Srikandi, Ranjiman yang juga dari PU Kota Pekanbaru mengatakan perbaikan oprit jembatan bagian atas tersebut baru akan diperbaiki setelah perbaikan bagian bawah selesai.

Tak dijelaskan secara spesifik kapan dimulai perbaikan bagian atasnya. ‘’Bagian penahannya untuk pondasi sedang diperbaiki, setelah selesai perbaikan bagian atas langsung dilaksanakan,’’ kata Ranjiman kepada Riau Pos.

Untuk perbaikan total Jembatan Srikandi tersebut anggaran tersebut dinilai masih kurang. Sehingga perlu diajukan kembali tambahan anggarannya. Pantauan Riau Pos, Senin (19/8), kondisi jembatan terlihat kurang perawatan, berkarat dan jalan aspal penghubung dengan jembatan terjadi renggang dan tingginya tidak rata.

Kenaikan oprit jembatan mencapai sekitar 20 Cm, akibatnya kendaraan yang melintasinya harus hati-hati kalau tidak ingin sangkut. Bahkan beberapa supir merasa tak yakin dapat melintasi jembatan dan harus turun memastikanya dulu. ‘’Kondisi jembatan ini sudah parah sekali, kalau tak pelan-pelan mobil bisa sangkut,’’ ungkap supir itu kepada Riau Pos.

Terlihat di bawah jembatan bekas adanya perbaikan karena ada bekas pengecoran semen pondasi. Tak terlihat satupun tukang yang sedang mengerjakan seperti yang dikatakan PU Pekanbaru.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook