PEKANBARU (RP) - Pasca protes yang disampaikan 30 guru (sebelumnya 29) dari 32 guru SDN 042 Marpoyan Damai, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru langsung menurunkan Kepala Bidang Pengembangan TK/SD, Naguib Nasution, ke sekolah yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto tersebut, Senin (19/8) pukul 09.00 WIB.
Bersama Kepala UPT Disdik Tampan Mahyudin, Naguib langsung melakukan pertemuan dengan Kepala SD Negeri 042, Nurhasanah SPd, untuk membahas keluhan guru yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama beberapa waktu lalu. Pemeriksaan berlangsung tertutup selama lebih kurang tiga jam hingga pukul 12.00 WIB.
Pemeriksaan sempat terhenti, setelah beberapa warga yang keluarganya diduga telah dituding oleh Nurhasanah sebagai pelaku kriminal, merangsek masuk ke ruangan kepala sekolah.
Menurut mereka kepala sekolah tidak berhak menuding tanpa bukti-bukti yang jelas. ‘’Itu namanya sudah pencemaran nama baik,’’ tutur Herawati (58), salah seorang pihak keluarga korban yang dituding kepala sekolah.
Setelah pemeriksaan berkas-berkas yang dinilai pengelolaannya tidak transparan, Naguib langsung menggelar pertemuan dengan majelis guru menyampaikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. ‘’Mengenai uang infak yang dijadikan biaya perbaikan musala, kami rasa itu tidak salah. Karena perjanjian awalnya, infak ini adalah infak sekolah dan bukan infak khusus untuk murid yang termasuk anak yatim,’’ tutur Naguib menjelaskan.
Naguib menilai, persoalan yang terjadi di SD Negeri 042 hanyalah kurangnya komunikasi antara kepala sekolah dengan majelis guru. ‘’Selain itu, terkait beasiswa miskin yang tidak dibayarkan beberapa bulan terakhir, saya sudah intruksikan kepala sekolah agar ke depannya kembali membayarkan beasiswa tidak mampu tersebut,’’ tambahnya.
Naguib berharap dengan kembali diberikannya bantuan bagi murid yang tergolong tidak mampu, sehingga bisa kembali terbantu. ‘’Namun, pemberian bantuan agar lebih selektif, sehingga yang benar-benar memerlukan betul-betul terbantu,’’ tambah Naguib.
Terkait hasil investigasi terhadap kepala sekolah, Naguib belum bisa menyampaikan hasilnya. ‘’Setelah ini saya akan menyampaikan ke kepala dinas, mengenai hasilnya saya belum bisa menyampaikan. Kalaupun kepala sekolah harus dievaluasi, kami serahkan sepenuhnya kepada atasan,’’ terangnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 042, Nurhasanah SPd masih menilai, majelis guru telah salah menilainya. Menurutnya, apa yang ditudingkan majelis guru tersebut tidaklah benar adanya.
‘’Tidak benar seperti itu,’’ tegasnya.
Menurut Nurhasanah, ia telah menawarkan kepada majelis guru terlebih dahulu, sebelum mengambil alih pengelolaan penggunaan anggaran.
‘’Saya sudah tawarkan kepada majelis guru untuk membelanjakan keperluan sekolah, tetapi mereka mengaku tidak sanggup. jadi tidak benar saya mengambil alih sendiri tanpa mengajak mereka,’’ terangnya.
Kadis Harus Tentukan Sikap
Menjelang pertemuan Kabid Pengembangan TK/SD, Naguib Nasution dengan majelis guru berakhir, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ade Hartati juga ikut mengunjungi SDN 042. Usai pertemuan dengan majelis guru, Naguib langsung menemui Ade Hartati di ruangan kepala sekolah dengan beberapa orang lainnya.
Ade meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru harus menentukan sikap. Hal tersebut harus dilakukan demi kembali kondusifnya proses belajar mengajar.
Menurutnya, persoalan yang terjadi di SD Negeri 042 Marpoyan Damai sudah sampai pada titik klimaks. Sehingga 90 persen guru menuangkan keluhan mereka dalam surat pernyataan.
‘’Kalau sudah seperti itu, tentu Kadis harus mengambil sikap, karena ini menyangkut kondusifitas proses belajar mengajar di SD Negeri 042,’’ tuturnya Ade.
‘’Kami kira lebih baik mengorbankan saru orang dibandingkan mengorbankan 30 orang guru. Selain itu, seharusnya kepala sekolah bisa berbaur dengan majelis guru. Karena kepala sekolah itukan juga diangkat dari guru biasa yang dipercayakan untuk memimpin sekolah, jadi seharusnya bisa berbaur dan bekerja sama dengan majelis guru,’’ ujar Ade menambahkan.(*4)