KOTA PEKANBARU

Tuntut Lurah Padang Terubuk Mundur, Puluhan Warga Lakukan Aksi Unjuk Rasa

Pekanbaru | Senin, 20 Juli 2020 - 12:42 WIB

Tuntut Lurah Padang Terubuk Mundur, Puluhan Warga Lakukan Aksi Unjuk Rasa
Warga dan ketua RT/RW di wilayah Kelurahan Padang Terubuk menggelar aksi unjuk rasa dikantor lurah menuntut Lurah Padang Terubuk Raymond Akhmaddin turun dari jabatannya, Senin (20/7/2020).(DOFI ISKANDAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Senin (20/7/2020) puluhan warga dan ketua RT/RW di wilayah Kelurahan Padang Terubuk menggelar aksi unjuk rasa menuntut Lurah Padang Terubuk Raymond Akhmaddin turun dari jabatannya karena telah melukai hati rakyat dengan memberhentikan ketua RT/RW sepihak.

Lurah juga dituding melakukan pergantian dengan mengangkat Pelaksanakan tugas (PLT) sejumlah ketua RT/RW yang telah ditunjuk tanpa dilakukannya proses pemilihan atau ditunjuk oleh masyarakat. 


Mantan Ketua RW 1 Kelurahan Padang Terubuk Herman kecewa dengan kebijakan Lurah Padang Terubuk, Raymond Akhmaddin yang telah memberhentikan sepihak sejumlah ketua RT/RW termasuk dirinya dan melantik sejumlah Ketua RT/RW menjadi PLT. 

Dijelaskannya, ini kan namanya pemberhentian sepihak RT/RW lama, lalu Lurah Padang Terubuk menunjuk dan melantik ketua RT/RW baru menjadi PLT termasuk ketua LPM.

"Pemilihan ketua RT/RW itu persyaratan sudah jelas yang dipilih oleh masyarakat langsung, bukan dipilih oleh Lurah," terangnya.

Selain itu, masyarakat juga mempertanyakan anggaran bantuan dana posko Covid-19 yang diduga telah diselewengkan oleh lurah. Dan banyak permasalahan-permasalahan lainnya yang terjadi di wilayah Kelurahan Padang Terubuk sejak Raymond Akhmaddin menjadi lurah. 

"Untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru (Wali Kota) bisa memberhentikan Raymond Akhmaddin sebagai Lurah Padang Terubuk," harapnya. 

Sementara itu di tempat terpisah, Lurah Padang Terubuk Raymond Akhmaddin mengatakan, mereka silahkan saja demo tetapi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, apalagi saat ini masih di tengah pandemi Covid-19.

"Yang jadi persoalan, yang dituntut mereka (pendemo) itu apa. Mereka minta saya pindah dari Kelurahan Padang Terubuk. Itu ukurannya apa. Saya bukan kepala desa yang diangkat dan dipilih oleh masyarakat," ujarnya.

 

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook