Wako Sudah Tahu, Masih Banyak Kedai Kopi Buka

Pekanbaru | Sabtu, 20 Juli 2013 - 09:03 WIB

PEKANBARU (RP) - Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus MT serius mengikuti perkembangan tentang kedai-kedai makanan dan minuman yang masih nekat buka di bulan suci Ramadan.

Petugas yang tergabung dalam tim Ramadan Pemko Pekanbaru sudah menyatroni kedai yang buka siang hari itu, namun ternyata tak ada kapoknya. Jumat (19/7) siang, kedai di Jalan Belimbing/Paus masih tetap buka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Melihat kenyataan itu, Firdaus MT pun merasa geram dan menyesalkan serta menilai pemilik kedai yang buka di siang hari tersebut (tanpa izin dan stiker), benar-benar tidak menghargai umat muslim yang sedang menjalankan ibadah Puasa.

‘’Saya menyikapi ini serius. Ternyata kedai-kedai itu tidak mengindahkan aturan (surat imbauan). Saya akan memanggil tim yustisi untuk menentukan langkah lebih lanjut,’’ kata Firdaus MT, Jumat (19/7).

Padahal Pemko Pekanbaru sendiri tak henti-hentinya menyosialisasikan surat imbauan tentang aturan jam buka restoran, rumah makan dan tempat hiburan.

Bahkan salinan asli surat imbauan tersebut jauh hari sebelumnya telah dibagikan kepada seluruh pengusahannya.

Tetapi kenyataan yang berlaku sekarang justru hanya segelintir pemilik kedai saja yang mengurus izinnya. Sedangkan kenyataannya masih banyak kedai yang tetap buka di siang hari.

Hal itu cukup membingungkan wali kota. Dia bertanya di mana letak permasalahnya, sehingga masalah yang sepele seperti itupun tidak selesai-selesai juga.

‘’Dengan memanggil tim yustisi dan BPT, Insya Allah diketahui kendala dari penyebabnya (kedai banyak tak indahkan surat edaran),’’ tegasnya.

Sebagai kepala daerah, dirinya merasa bertanggungjawab dengan permasalahan tersebut. Meski sepertinya masalah sepele, tetapi itu menurutnya berkaitan tentang agama dan menghargai umat muslim yang sedang puasa.

Firdaus pun mengimbau kembali supaya pemilik tempat usaha bisa menghargai kebijakan yang sudah disepakati bersama. Namun jika tetap membangkang, dipastikannya bakal menjadi target penertiban tim yustisi.

‘’Kalau yang belum berizin ya segera urus izin yang diperlukan. Jangan sampai ketika ditertibkan malah menyalahkan wali kota atau juga pemerintah kota,’’ ucap Firdaus yang ditujukan untuk pengusaha kedai nasi/kopi tersebut.

Karena puasa masih cukup lama, Firdaus berharap pengawasan yang dilakukan di lapangan untuk tempat usaha yang melanggar tidak hanya dilakukan oleh pemerintah kota, namun juga perlu dukungan dari masyarakat.

Di samping juga perlu kesadaran dari pemilik usaha sendiri untuk mematuhi kebijakan yang ada.

Pantau Rumah Makan

Memastikan surat edaran Wali Kota Pekanbaru benar-benar diindahkan oleh masyarakat, maka Satpol PP diminta terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap rumah makan yang buka siang hari.

‘’Jika ada yang berani buka, maka langsung lakukan tindakan tegas, tertibkan dan cabut izinnya. Jika tidak punya izinnya, maka segel tempatnya,’’ kata anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Adri Yanto kepada Riau Pos, Kamis (18/7).

Dikatakannya, Satpol PP selama Ramadan ini tidak boleh lengah, atau malah memanfaatkan momen untuk mencari keuntungan pribadi dengan mengangkangi surat edaran Wako.

‘’Jadi kita minta Satpol PP serius dalam melakukan pengawasan dan penertiban. Karena memang tugas Satpol PP itu untuk menegakkan aturan,’’ sebutnya lagi.

Jangan Bertindak Sendiri

Ketidaktegasan Pemko Pekanbaru terhadap penertiban kedai makan atau kedai kopi di Jalan Belimbing Kecamatan Marpoyan Damai yang tetap membuka pada siang hari di bulan Ramadan, membuat masyarakat setempat kian resah.

‘’Ini sudah sangat kelewatan, sudah masuk hari kesepuluh Ramadan, masih saja mereka buka jualan, kami minta pemerintah tegas menertibkan hal ini, jangan sampai masyarakat bertindak sendiri atau apa harus Ormas Islam yang akan turun Sidak langsung,’’ ungkap Usman, masyarakat setempat, Jumat (19/8).

Pantauan Riau Pos, Jumat pukul 09.00 WIB, tiga kedai kopi di Jalan Belimbing itu masih buka.

Tak tanggung-tanggung, puluhan kendaraan roda dua parkir di depan tiga kedai tersebut sejak pagi, dan di dalam kedai puluhan pembeli sedang asik menikmati makanan dan minuman yang disediakan penjual.

‘’Tidak tahu, apa yang dipikirkan mereka, memang pemilik bukan orang muslim, tapi menurut peraturan tetap saja tidak boleh buka pagi hari. Ini benar-benar melampau batas, tolong hargai kami sedikit saja. Pemerintah jangan hanya sekali Sidak saja, namun tidak ada sanksi. Ya begini jadinya, mereka akan buka terus,’’ tambah Romi, warga setempat.

Hal yang sama juga disampaikan Zaini. Dia sangat kecewa dengan masih bukanya kedai kopi tersebut di siang hari.

‘’Kecewa, mereka tidak menghargai umat Islam yang sedang berpuasa. Di sana kadang saya lihat ada pelanggan yang menggunakan baju dinas pemerintahan, tapi tidak tahu dinas di mana,’’ tutup Zaini.(ilo/gus/*3)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook