PEKANBARU (RP) - Tiga jerigen berisi 105 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax beserta belasan jerigen kosong ukuran 35 liter diamankan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Rabu (19/6) siang sekitar pukul 14.00 WIB, di simpang Pasar Tangor, Kecamatan Tenayan Raya.
Diduga jerigen ini sebelumnya digunakan untuk menimbun BBM jelang kenaikan harga yang tak lama lagi diberlakukan pemerintah.
‘’Kita amankan setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Anggota langsung kita turunkan ke lokasi,’’ ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH kepada Riau Pos.
Saat petugas polisi tiba di lokasi, didapati belasan jerigen dengan tiga di antaranya berisi BBM jenis pertamax disimpan di semak-semak. Jerigen ini juga ditutupi terpal untuk menyamarkan dari pantauan masyarakat. ‘’Barang itu ditinggalkan saat kita tiba,’’ lanjut Arief.
Terkait temuan ini, ia menegaskan pihaknya akan menyelidiki siapa pemilik jerigen-jerigen tersebut.
‘’Kuat dugaan itu sengaja ditimbun, karena BBM yang akan naik. Kita masih selidiki siapa pelaku penimbunan ini,’’ terang Kasat Reskrim sambil mengatakan selain lokasi ini, pihaknya mendeteksi setidaknya ada empat lokasi diduga melakukan praktik penimbunan.
‘’Ini diduga menimbun, kita masih selidiki,’’ tegasnya.
Tak Ada yang Kebal Hukum
Jelang kenaikan BBM pasca disahkannya RAPBN-P oleh pemerintah beberapa waktu yang lalu, aparat kepolisian giat melakukan antisipasi terjadinya penimbunan dengan menggelar Operasi Dian 2013.
Polda Riau setidaknya sudah mengungkap enam kasus penimbunan di seluruh Riau dengan tersangka berjumlah lebih dari sepuluh orang.
Meski penindakan digencarkan, ternyata masih saja ada masyarakat dan oknum yang nekat melakukan penimbunan. Salah satunya terpantau oleh masyarakat terjadi Selasa (18/6) sore di Jalan Hang Tuah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya. Modus yang dipergunakan di sini adalah dengan ‘’kencing di jalan’’ BBM dari truk Pertamina ke jerigen-jerigen berukuran 35 liter. Santer beredar informasi bahwa praktik ini dibekingi oleh seorang oknum perwira polisi.
Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Condro Kirono SH MHum saat dimintai komentarnya terkait masih adanya pelaku-pelaku penimbunan BBM yang juga diduga melibatkan oknum polisi mengatakan, hal ini tidak akan dibiarkan, tindakan tegas segera diambil.
‘’Kami imbau untuk tidak memanfaatkan situasi dengan membeli solar dan premium berlebihan. Karena pasti kita tindak. Walaupun itu melibatkan oknum aparat. Karena, tidak ada orang yang kebal hukum,’’ tegasnya.
Penambahan Kuota dari Pemda
Sementara itu, Pertamina siap melayani berapapun keperluan masyarakat, tentunya untuk bahan bakar minyak (BBM) yang non subsidi. Untuk pengurangan jelas tidak ada dan untuk penambahan, itu adalah kewenangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengusulkannya ke pemeritah pusat.
Hal itu dikatakan Kepala Cabang Pertamina Pekanbaru Freddy Anwar melalui selulernya, Selasa (18/6). Artinya bagi Pertamina tidak ada masalah soal distribusi.
‘’Secara prinsip, Pertamina siap memenuhi permintaan pelanggan di SPBU-SPBU yang tersebar di Riau,’’ katanya menjelaskan.
Disebutkannya, oleh karena Riau masih mendapat subsidi BBM dan belum dicabut, makanya kuota masih ada untuk Riau.
Untuk premium kuota 870.647 Kl, real sampai tanggal 13 Juni 2013 sudah 395.341 Kl. Artinya over 1,1 Pct. Begitu juga untuk solar, kuota 750.736 Kl, realnya sampai dengan 13 Juni sudah 350.373 Kl, artinya juga sudah over 3,9 Pct.
‘’Jadi dari kuota yang ditentukan Riau sudah over dari data provinsi yang kami miliki,’’ singkatnya.
Lalu bagaimana dengan pengawasan di lapangan pasca kenaikan harga BBM, yang selama ini kerap dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan sepihak dengan melakukan penimbunan? Dijelaskan Freddy, untuk pengawasan bekerja sama dengan pihak kepolisian, dan juga aksi penimbunan atas adanya kenaikkan harga BBM ini, akan ditindak secara hukum.
‘’Kalau penimbunan kita serahkan ke pihak terkait saja, karena kalau ada hal seperti itu sangat tidak diperbolehkan, silahkan ditindak tegas, Pertamina siap support, sejauh ini memang ada beberapa kasus tapi masih dalam penyelidikan,’’ kata Freddy.(ali/gus)