PEKANBARU (RIAU POS. CO) -- Setiap umat muslim pasti menginginkan pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan umrah maupun ibadah haji, namun dengan perekonomian dan pendapatan, tak jarang masyarakat mengurungkan niat untuk berkunjung ke sana. Untuk itulah, Bank Syariah Mandiri mengadakan bedah buku “40 Hari Bisa ke Baitullah” bersama Aang Sugana selaku penulis buku di Masjid Raya An-Mur Provinsi Riau, Ahad (19/5).
Dari pantauan Riau Pos, puluhan jamaah dengan khusyuk mendengarkan materi dari penulis mengenai tips-tips untuk bisa pergi ke Baitullah. Tidak hanya niat kegigihan, tetapi menabung, berdoa, salat serta silaturahmi menjadi salah satu trik untuk menginjakan kaki ke rumah Allah tersebut.
“Hari ini merupakan serangkaian acara serambi berkah Ramadan, yakni bedah buku,” ujar Area Manager Bank Syariah Mandiri Pekanbaru Alhuda Djanis kepada Riau Pos, Ahad (19/5).
Bekerja sama dengan Masjid Raya An-Nur, Djanis mengungkapkan, Senin (20/5) akan diadakan bazar bersama 35 UMKM di pelataran Masjid Raya An-Nur selama satu pekan. Tidak hanya itu, ada pula kegiatan pemberian santunan kepada duafa serta perlombaan dai cilik dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan.
“Tujuannya Bank Syariah Mandiri bersama masjid raya di beberapa kota di Indonesia menyemarakkan Ramadan dalam bentuk kegiatan untuk menunjang bisnis mitra juga,” ujarnya.
Sesuai tajuk acara hari ini, Bank Syariah Mandiri juga memiliki program guna membantu masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umrah dengan menabung dengan sistem syariah.
“Yang pembiayaannya nanti bisa diangsur sampai selesai umrah. Ini beda dengan talang haji yang sebelum berangkat harus dilunasi,” jelasnya.
Ditemui usai mengisi acara, Aang Sugana mengatakan untuk bisa pergi ke Tanah Suci hal pertama yang harus dilakukan umat muslim ialah istiqomah. Sebab, untuk bisa menggapai rida Allah SWT perlu cara dan metode, salah satunya dengan cara beramal.
“Caranya dengan memantaskan diri, istilahnya membuat wadah apabila ingin meminta sesuatu sama Allah,” tambahnya.
Yakin dan percaya dengan keinginan diri sendiri maka akan diijabah oleh Allah SWT. Contohnya, seseorang yang meminta mobil, tentu harus dipersiapkan SIM hingga tempat parkirnya.
“Sama halnya untuk bisa pergi ke Baitullah, maka persiapkanlah. Apabila Allah panggil maka langsung bisa menjawab, sudah dipersiapkan ilmunya, paspornya, tabungan dan sebagainya. Lebih mudah memenuhinya daripada orang yang tanpa persiapkan,” tutupnya.(*1/ifr)