Perajin Tahu Tempe Terancam Bangkrut

Pekanbaru | Rabu, 19 Desember 2018 - 10:45 WIB

Perajin Tahu Tempe Terancam Bangkrut
MEMBUAT TEMPE: Pekerja membuat tempe di rumah industri di Jalan Kuantan VII, Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu. MHD AKHWAN/RIAUPOS

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Para perajin tahu dan tempe di Kota Pekanbaru menjerit. Tingginya harga kacang kedelai yang sudah berlangsung hampir enam bulan, membuat usaha mereka minim keuntungan.        

Kedelai impor asal Amerika memang jadi pilihan bahan baku pembuatan tahu selama ini. Kualitasnya jauh lebih baik dibanding dengan kedelai lokal yang ada sedikit rasa pahitnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Sudah hampir enam bulan harga kedelai tak kunjung turun. Jika kondisi ini terus berlangsung bisa gulung tikar perajin tahu,” ujar salah seorang perajin tahu Randi kepada Riau Pos, Selasa (18/12).

Randi punya usaha pembuatan tahu di Jalan Cipta Karya ujung. Di daerah itu hanya dirinya yang menggeluti usaha itu. Namun menurutnya, perajin tahu di Kota Pekanbaru jumlah cukup banyak, ada ratusan.

“Pembuat tahu banyak ada ratusan. Belum lagi perajin tempe. Jadi kami kesulitan karena harga kedai sangat mahal,” katanya. Memakai kedelai lokal tidak pernah mereka pikirkan karena hasilnya tidak akan enak. Namun memakai kedelai impor harganya sudah tidak memungkinkan.

“Jadi ya tidak ada harapan. Semoga ada solusi dari pemerintah. Mau naikkan harga tahu tidak mungkin kami lakukan,” katanya.

Ia membeli kedelai dalam sepekan bisa hampir lima karung. Satu karung sekitar 20 kg. Saat ini harga kedelai Rp10 ribu per kg. Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Roni membenarkan harga kedelai di pasar tradisional dari Rp9 ribu per kg naik jadi Rp10 ribu per kilogram.(ade)

(Laporan JOKO SUSILO, Kota)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook