KOTA (RIAUPOS.CO) - Beni Zurianto (39) yang babak belur dihajar massa dan akhirnya meninggal di rumah sakit karena dinilai pelaku jambret dinilai keluarga salah sasaran. Oleh karena itu kematiannya maish mengisahkan luka mendalam bagi keluarga.
Keluarga korban didampingi H Zahirman Zabir SH MH, Ketua Umum Ikatan Keluarga Gonjong Limo Provinsi Riau Brigjen Pol Purn Drs H Mishar (tokoh masyarakat Minang Riau) dan beberapa pengurus mendatangi Polsek Tampan.
Dikatakan Nikmatul Akbar, paman almarhum, bahwa kedatangan mereka ke Mapolsek Tampan supaya petugas mengungkap meninggalnya korban secara tidak wajar.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada pihak Polsek Tampan, agar dapat nencegah kasus ini supaya tidak terulang seperti salah sasaran.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika kasus tersebut tidak dapat dituntaskan, baik oleh pihak Polresta Pekanbaru, mereka akan melaporkan ke Polda Riau.
Jika tidak juga membuahkan hasil, pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri.
"Kami minta Polsek dapat menuntaskan kasus ini. Apa yang sebenar-benarnya terjadi," kata Nikmatul Akbar.
Pemberitaan sebelumnya, terkait adanya peristiwa jambret yang sempat mengakibatkan seseorang meninggal dunia di Jalan Nangka ujung, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Rabu (12/12) lalu. Pihak keluarga, menolak Beni dikatakan sebagai pelaku jambret.
Kapolsek Tampan Kompol Kari Amsah Ritonga saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa terkait peristiwa tersebut, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Belum diketahui. Kami masih terus berupaya melakukan penyelidikan. Ini memerlukan waktu. Semakin cepat terungkap tentu akan lebih baik. Memang keluarga almarhum menolak dikatakan sebagai pelaku jambret," ujarnya.(man)