60 Unit Travel Gelap Ditindak

Pekanbaru | Kamis, 19 November 2020 - 11:30 WIB

60 Unit Travel Gelap Ditindak
Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru Henry Tambunan memperlihatkan sejumlah mobil travel ilegal yang berhasil diamankan oleh petugas di Terminal BRPS, Rabu (18/11/2020). Selama bulan Januari-November pihak terminal berhasil mengamankan kurang lebih 60-an mobil travel ilegal. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 60 travel gelap diamankan petugas terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Ini diakui oleh Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Henry Tambunan. Ia mengungkapkan, 60 unit travel tersebut hasil pengamanan sejak awal tahun (Januari, red) hingga saat ini.

"Travel gelap yang kami tindak itu umumnya mereka masuk ke dalam terminal. Untuk itu, kami selalu mengimbau kepada penumpang angkutan agar tetap menggunakan angkutan yang resmi. Karena dijamin asuransinya. Sementara, angkutan ilegal itu, tidak ada asuransinya," ujar Henry, Rabu (18/11).


Menurutnya, akibat dari maraknya keberadaan travel gelap itu, membuat sejumlah pengusaha travel yang resmi banyak yang gulung tikar. Sebab, penumpang-penumpang itu banyak beralih menggunakan travel gelap.

"Sebenarnya itu bukan angkutan penumpang. tetapi angkutan pribadi yang mereka dijadikan angkutan penumpang. Mereka tidak memiliki jaminan asuransi. apalagi izin angkutannya tidak jelas," jelasnya.

Lanjutnya, sejak awal pihaknya melakukan tindakan tegas, berbagai cara yang dilakukan travel gelap untuk bisa masuk ke dalam terminal. Mereka main kucing-kucingan dengan petugas. "Tetapi kami selalu berhasil menangkapnya. Tidak hanya itu saja, travel gelap yang mencoba-coba mengangkut penumpang dari luar terminal pun kami tangkap," tegasnya.

Henry mengimbau kepada pemilik angkutan illegal atau travel gelap agar mengurus izin kendaraannya untuk dijadikan angkutan resmi. Selain itu, upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19, terminal BRPS juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti mewajibkan pengunjung maupun penumpang selalu menggunakan masker. Penumpang yang turun maupun akan berangkat diminta mencuci tangan terlebih dahulu.

Diwajibkan pula menjaga jarak antar penumpang yang menunggu. Bahkan, diberi jarak untuk mencegah saling bersentuhan. Bagi penumpang atau pengunjung yang mengalami kondisi badan yang kurang sehat, juga disediakan bilik kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan awal.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak khawatir untuk menggunakan fasilitas umum di terminal BPRS. Karena baik pihak penyedia angkutan dan terminal selalu melakukan pengawasan serta penyemprotan disinfektan di terminal," tutupnya. (azr)

Laporan: DOFI ISKANDAR (PEKANBARU)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook