PENYEBAB KENAIKAN HARGA DI PEKANBARU

Disinyalir Beras Pekanbaru Dikirim Keluar Daerah

Pekanbaru | Kamis, 19 November 2015 - 21:08 WIB

Disinyalir Beras Pekanbaru Dikirim Keluar Daerah
Ilustrasi.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok pada komoditi beras disinyalir sebagai dampak pemasok yang biasanya mengirim beras untuk wilayah Pekanbaru cenderung menjualnya ke daerah Kepulauan Riau.

"Kita mensinyalir beras yang ada di Pekanbaru dijual ke daerah Kepulauan Riau karena pasca adanya larangan impor beras, masyarakat di Batam, Tanjungbalai Kariamun, Tanjungpinang otomatis mengkonsumsi beras lokal," ujar Kepala Bidang Disperindag kota Pekanbaru Masirba Sulaiman kepada Riaupos.co, Kamis (19/11/2015).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan adanya kebijakan larangan impor beras, menyebabkan harga beras lokal di daerah kepulauan itu harga naik mencapai dua kali lipat. "Adanya kebijakan itu membuat biasanya masyarakat sana mengkonsumi beras impor beralih ke beras lokal sehingga harganya mahal, serta dimanfaatkan agen-agen beras untuk meraup keuntungan lebih besar sehingga beras untuk di Pekanbaru dialihkan ke sana," katanya.

Disampaikan Irba, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak pelabuhan guna mengetahui apakah terjadi peningkatan pengiriman beras dari Pekanbaru. "Kita akan berkoordinasi dengan pihak pelabuhan untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengiriman beras dari Pekanbaru," Tandasnya

 

Sebelumnya memasuki pertengahan November 2015, harga kebutuhan pokok di beberpa pasar di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama pada komoditas beras, dimana kenaikan harga beras mencapai Rp2.000-4.000 per kilonya.

Berdasarkan pantauan Riaupos.co di salah satu pasar yang ada di Kota Pekanbaru yakni Pasar Pagi Arengka, beras lokal mengalami kenaikan harga cukup drastis, harga beras Mudik mengalami kenaikan sebesar Rp2.000, sebelumnya dijual Rp12.000 per kilonya sekarang menjadi Rp14.500 per kilonya, beras Pandan Wangi yang biasanya dijual Rp 12.500 per kilonya naik Rp2.000 menjadi Rp14.500 per kilonya, beras Ramos naik Rp4.000 perkilonya biasanya dijual Rp12.000 per kilonya naik menjadi Rp16.000. Beras Solok naik menjadi Rp 14.500 per kilonya sebelumnya hanya Rp12.500. Sedangkan untuk beras Topi Koki harganya masih cenderung stabil dengan harga Rp 10.500 perkilonya.

Asep, salah seorang pedagang beras di pasar Pagi Arengka mengatakan, kenaikan harga beras yang saat ini terjadi disebabkan berkurang pasokan beras ke pedagang. "Pasokan beras itu sekarang sedang berkurang sedangkan masyarakat yang membeli beras banyak karena beras makanan pokok kita, sehingga harganya mengalami kenaikkan," katanya kepada Riaupos.co Kamis. (19/10/2015)

Kenaikan harga beras yang mencapai Rp2.000-4.000 per kilonya disebutkannya tidak mempengaruhi daya beli masyarakat hingga saat ini. "Memang harganya naik namum daya beli masyarakat masih tetap tinggi," paparnya.

Di tempat terpisah, Reza salah seorang pedagang beras lainnya menyebutkan kenaikan harga beras disebabkan pasokan yang diterima dirinya berkurang dari pihak agen.

"Beras yang kita terima dari agen jumlahnya berkurang harganya naik pula sehingga mau tidak mau kita juga harus menaikkan harga beras itu, sebab kita tidak mau rugi juga," jelasnya.

Lebih lanjut dia memprediksi kenaikan harga beras di Pekanbaru akan terjadi hingga sebulan ke depan, karena Provinsi Sumatera Barat yang merupakan pemasok beras untuk di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu dilanda musim kemarau. "Mungkin selama sebulan kedepan harga beras akan mengalami kenaikkan," katanya.

Laporan: Riri R Kurnia

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook