PEKANBARU (RP) - Kondisi banjir di Perumahan Witayu, RW 11, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, hingga Senin (18/11) masih cukup tinggi. Ketinggian air masih mencapai satu meter atau setinggi pinggang orang dewasa.
Menurut Ketua RW 11 Kelurahan Sri Meranti Mukhyar kepada Riau Pos, hingga saat ini tercatat ratusan rumah di Perumahan Witayu terendam banjir. ‘’Yang berpenghuni sebanyak 231 rumah atau kepala keluarga, karena banyak rumah yang memang telah
kosong sebelumnya,’’ paparnya. Sementara itu, hingga Ahad pukul 14.00 WIB, bantuan berupa bahan Sembako baru mencapai 152 paket. Walaupun belum mencukupi, paket tersebut tetap dibagikan. Sehingga masih ada puluhan keluarga yang belum mendapatkan bantuan Sembako.
‘’Kemarin kita berencana menunda bantuan hingga mencukupi. Namun karena sudah banyak yang kekurangan Sembako, makanya kita bagikan,’’ tambah Mukhyar saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Dari 231 keluarga yang mengalami banjir, hingga saat ini baru sekitar belasan yang menginap di tenda yang dibangun di bagian Utara Perumahan Witayu. Sedangkan keluarga lainnya memilih menginap dengan membangun pangsung di dalam rumah.
‘’Ada juga yang memilih untuk menyewa rumah kontrakan hingga banjir surut. Tetapi sebagian lainnya, menumpang di rumah-rumah warga yang tidak terkena banjir,’’ terang Ketua RT 01/RW 11, Kelurahan Sri Meranti, Darwis.
Beberapa keluarga korban banjir yang ditemui Riau Pos, mengaku sangat kesulitan mendapatkan air bersih. ‘’Air bersih untuk masak dan mandi anak-anak sangat sulit kami dapatkan. Beberapa orang dewasa memilih untuk mandi ala kadarnya,’’ papar Ramond (38), salah satu korban banjir.
Selain air bersih, warga mengaku juga sangat memerlukan MCK portabel. Karena korban banjir di Perumahan Witayu sangat kesulitan untuk keperluan MCK.
‘’Sekarang ini warga kesulitan membuang air besar,’’ papar Mayang Sari (31), warga Perumahan Witayu, Jalan Gotong Royong IV, Akibatnya banyak warga yang terjangkit penyakit kulit dan diare.
‘’Saya suda beberapa hari ini menderita alergi kulit, seprti gatal-gatal. Sanitasi yang tidak layak tentu banyak menyebar penyakit,’’ ujar Susi (40), warga Jalan Gotong Royong II.(*4/mar)