Meranti Pandak Banjir

Pekanbaru | Senin, 19 November 2012 - 10:04 WIB

Meranti Pandak Banjir
Warga bergotong-royong membuat jembatan kayu darurat agar para murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahuddin, Meranti Pandak bisa tetap bersekolah meski halaman sekolah terendam banjir, Ahad (18/11/2012). (Foto: Mirshal/riau pos)

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

Sudah hampir sepekan ini raturan rumah warga di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Siak. Aktivitas warga pun mulai terganggu dan krisis air bersih mengancam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sampai Ahad (18/11), air setinggi betis orang dewasa masih  mengenangi rumah 300 lebih kepala keluarga (KK) yang tinggal di Meranti Pandak. Ketinggian air akan naik saat malam tiba.

‘’Malam hari tadi (Sabtu, red) air sudah masuk ke rumah kami. Kami takut nanti malam ketinggian air akan bertambah naik lagi. Sudah hampir sepekan banjir ini merendam pemukimam di sini,’’ ungkap Ketua RW 03 setempat bernama Cendang kepada Riau Pos, Ahad (18/11).

Disebutkannya, banjir kali ini cukup parah karena luas area banjir meliputi 300 rumah. Meski demikian, mayoritas warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Mereka hanya memindahkan barang-barang rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

Cendang pun menyebutkan, walau sudah sepekan air menggenangi rumah warga, belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Mereka pun berharap pejabat pemerintah mau peduli terhadap nasib mereka.

‘’Jangan kan wali kota, lurah saja belum ada yang datang meninjau daerah kami ini yang kebanjiran. Saat ini kami kesulitan untuk berteduh dan tidur karena jika malam hari pasti air dari sungai itu naik. Selain itu, kami minta bantuan diberikan air bersih karena kami kesulitan mencari air bersih karena seluruh sumur terendam banjir,’’ tutur dia lagi.

Ditambahkan Ketua RT 02 RW 03 Nila Kesuma, daerah terparah yang dilanda banjir kiriman tersebut berada di RW 06 dan RW 13 di daerah yang sering disebut Kampung Terendam tersebut.

Jika di wilayahnya rumah yang terendam mencapai 100 rumah, sementara di RW 06 dan RW 13 rumah yang terendam mencapai sebanyak 200 rumah.

‘’Di beberapa RT dan RW tersebut merupakan langganan banjir jika musim penghujan tiba seperti saat ini. Memang biasanya pemerintah memberikan bantuan sembako tetapi sudah sepekan kami kebanjiran belum juga ada datang bantuan dari pemerintah,’’ sebut Nila kepada Riau Posdi rumahnya.

Meski kerap dilanda banjir, tetapi kebanyakan warga mengaku enggan pindah. Alasannya karena mereka sudah tinggal didaerah itu sejak bertahun-tahun lalu.

Pantauan Riau Pos, ketinggian banjir yang merendam daerah tersebut tidak sama. Di sekitar RT 02, ketinggian air mencapai setinggi betis orang dewasa dan akan bertambah naik jika sore hari. Sementara di daerah RW 06 ketinggian air mencapai setengah meter lebih.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook