PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Bencana kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru sepertinya memancing keprihatinan dari semua kalangan, begitu juga dengan Polresta Pekanbaru.
Untuk dalam bencana ini, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat MM dengan bekerja sama Education Laboratory akan mendatangkan 50 guru guna membantu para siswa.
Bencana kabut asap yang melanda Riau dan Kota Pekanbaru khususnya memang tidak hanya berdampak bagi kesehatan semata saja, dunia pendidikan yang didapat oleh anak-anak juga terkena imbasnya. Dengan meliburkan para siswa saat sekolah membuat pelajaran yang diperoleh secara langsung sangatlah kurang, dan ternyata berawal dari inilah munculnya niat untuk mendatangkan guru kebumi Lancang Kuning ini oleh Kapolresta Pekanbaru.
"Saya memiliki putra yang juga masih sekolah, dan melihatnya lebih banyak di rumah saat kabut asap membuat saya terbayang akan ribuan anak-anak yang sama. Jika mereka tidak bisa membayar guru bantu secara otomatis akan berdampak akan ilmu yang mereka terima seharusnya," kata Kapolres.
Rasa keprihatinan inilah yang membuat hati pria berpangkat melati tiga ini mencari relasi untuk bekerja sama membantu ribuan anak-anak Kota Pekanbaru dalam dunia pendidikan. Ternyata niat tulus Kombes Aries Syarief Hidayat MM disambut baik oleh Konsultan terkemuka di Kota Bandung Edu Lab, dan untuk menjalankan program tersebut dirinya telah berkordinasi dengan pemerintah setempat.
" Alhamdulillah, saya tidak menyangka jika ini bisa berjalan dengan mudah. Insya Allah awal bulan November 50 guru bantu tahap awal akan datang," terang Kapolres.
Dijelaskan mantan Kasatgas Wil Sumbagsel Densus 88 Anti Teror Mabes Polri ini, bahwa untuk melakukan pemilihan guru yang nantinya akan memberikan pelajaran kepada siswa merupakan tanggung jawab Edu Lab." Guru yang kita rekrut harus memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, dan mereka direkrut dari Universitas ternama seperti Unpad serta ITB," jelas Kapolres.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan di Kota Bertuah ini, Kapolres mengatakan bahwa nantinya para guru bantu tidak akan menganggu jadwal pokok jam pelajaran yang diberikan oleh pihak sekolah. Tetapi ketika jam pelajaran kosong barulah para guru bantu akan menjalankan tugasnya.
"Mereka nantinya akan bersedia menjadi guru tambahan diluar jam sekolah, intinya yang kita datangkan adalah guru militan dengan niat tulus membantu. Sedangkan ini merupakan tahap awal kita, bisa saja nanti suatu saat akan bertambah," tutup Kombes Pol Aries Syarief Hidayat MM.
Laporan: Defry Masri
Editor: Yudi Waldi